Di bidang aset digital, Bitcoin jelas merupakan keberadaan yang paling mencolok. Seorang investor yang telah memegang lebih dari 40 koin Bitcoin selama bertahun-tahun menyatakan bahwa memiliki Bitcoin sama dengan memiliki cadangan kekayaan abadi. Pandangan ini berasal dari karakteristik kelangkaan unik Bitcoin—ini adalah aset pertama dalam sejarah manusia yang dapat dijamin tidak akan pernah melebihi jumlah yang ditetapkan.
Berbeda dengan emas yang mungkin mengalami peningkatan pasokan karena penemuan tambang baru, atau mata uang fiat yang dipengaruhi oleh keputusan pemerintah, jumlah total Bitcoin terkunci permanen di 21 juta koin. Ini berarti, setiap kali seseorang memiliki satu Bitcoin, itu setara dengan memiliki 1/21 juta dari total ekonomi Bitcoin global secara permanen. Cara penyimpanan nilai dengan proporsi tetap ini semakin menarik perhatian banyak orang.
Seorang investor mengingat bahwa ia pertama kali mengenal Bitcoin pada tahun 2014, tetapi yang benar-benar mendorongnya untuk masuk adalah berita bahwa harga Bitcoin jatuh di bawah 250 dolar pada tahun 2015. Ini membuatnya menyadari potensi nilai besar Bitcoin, dan setelah melakukan penelitian mendalam, ia memutuskan untuk berinvestasi.
Namun, volatilitas pasar Bitcoin juga tidak dapat diabaikan. Seorang peserta berpengalaman menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin menunjukkan tren kenaikan secara keseluruhan tahun ini, ia juga mengalami beberapa penurunan tajam. Volatilitas pasar yang tinggi membuat banyak investor baru yang masuk panik dan menjual, yang akhirnya mengalami kerugian.
Menariknya, meskipun nama Bitcoin mengandung kata "koin", tidak semua pemegangnya menganggapnya sebagai mata uang dalam arti tradisional. Seorang pendukung yang memiliki lebih dari 300 Bitcoin menyatakan bahwa dia tidak pernah memandang Bitcoin semata-mata sebagai mata uang.
Bitcoin sebagai aset digital yang muncul, sedang mendefinisikan kembali pemahaman orang tentang kekayaan. Kelangkaannya, sifat desentralisasi, dan potensi peredaran global menjadikannya sebagai penyimpanan nilai dan media pertukaran yang unik di era digital. Namun, investor juga perlu sepenuhnya menyadari volatilitas tinggi dan risiko potensialnya, membuat keputusan dengan hati-hati, dan berpartisipasi secara rasional.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di bidang aset digital, Bitcoin jelas merupakan keberadaan yang paling mencolok. Seorang investor yang telah memegang lebih dari 40 koin Bitcoin selama bertahun-tahun menyatakan bahwa memiliki Bitcoin sama dengan memiliki cadangan kekayaan abadi. Pandangan ini berasal dari karakteristik kelangkaan unik Bitcoin—ini adalah aset pertama dalam sejarah manusia yang dapat dijamin tidak akan pernah melebihi jumlah yang ditetapkan.
Berbeda dengan emas yang mungkin mengalami peningkatan pasokan karena penemuan tambang baru, atau mata uang fiat yang dipengaruhi oleh keputusan pemerintah, jumlah total Bitcoin terkunci permanen di 21 juta koin. Ini berarti, setiap kali seseorang memiliki satu Bitcoin, itu setara dengan memiliki 1/21 juta dari total ekonomi Bitcoin global secara permanen. Cara penyimpanan nilai dengan proporsi tetap ini semakin menarik perhatian banyak orang.
Seorang investor mengingat bahwa ia pertama kali mengenal Bitcoin pada tahun 2014, tetapi yang benar-benar mendorongnya untuk masuk adalah berita bahwa harga Bitcoin jatuh di bawah 250 dolar pada tahun 2015. Ini membuatnya menyadari potensi nilai besar Bitcoin, dan setelah melakukan penelitian mendalam, ia memutuskan untuk berinvestasi.
Namun, volatilitas pasar Bitcoin juga tidak dapat diabaikan. Seorang peserta berpengalaman menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin menunjukkan tren kenaikan secara keseluruhan tahun ini, ia juga mengalami beberapa penurunan tajam. Volatilitas pasar yang tinggi membuat banyak investor baru yang masuk panik dan menjual, yang akhirnya mengalami kerugian.
Menariknya, meskipun nama Bitcoin mengandung kata "koin", tidak semua pemegangnya menganggapnya sebagai mata uang dalam arti tradisional. Seorang pendukung yang memiliki lebih dari 300 Bitcoin menyatakan bahwa dia tidak pernah memandang Bitcoin semata-mata sebagai mata uang.
Bitcoin sebagai aset digital yang muncul, sedang mendefinisikan kembali pemahaman orang tentang kekayaan. Kelangkaannya, sifat desentralisasi, dan potensi peredaran global menjadikannya sebagai penyimpanan nilai dan media pertukaran yang unik di era digital. Namun, investor juga perlu sepenuhnya menyadari volatilitas tinggi dan risiko potensialnya, membuat keputusan dengan hati-hati, dan berpartisipasi secara rasional.