I. Analisis Penyebab Fundamental Brexit di Inggris
Masalah ekonomi dan krisis utang Eropa
Ada masalah ketidakseimbangan struktural yang telah lama ada di zona euro, di mana "negara inti" memproduksi dan "negara pinggiran" mengkonsumsi. Uni Eropa selalu dipandang oleh para ekonom sebagai entitas ekonomi yang disfungsional, yang semakin terlihat jelas setelah krisis subprime 2008. Setelah terjadinya krisis utang Eropa, Inggris sebagai anggota inti Uni Eropa yang tidak berada di zona euro tetap harus menanggung tekanan fiskal untuk menyelamatkan sekutunya, yang semakin memperburuk sentimen "anti-Eropa" di dalam negeri Inggris, dan keraguan masyarakat terhadap sistem ekonomi Uni Eropa semakin mendalam.
Pertarungan politik dan taruhan referendum
Referendum Brexit di Inggris berasal dari keputusan politik mantan Perdana Menteri Partai Konservatif, David Cameron. Pada saat itu, dukungan polling Partai Buruh unggul, untuk mendapatkan lebih banyak dukungan pemilih, Cameron berjanji jika terpilih kembali akan mengadakan referendum Brexit. Sebenarnya, sebagian besar anggota parlemen termasuk Partai Konservatif, Partai Buruh, dan Partai Liberal Demokrat awalnya mendukung tetap di Uni Eropa, dan Cameron juga memperkirakan referendum akan mempertahankan status quo. Namun, hasil akhirnya