Menjelang akhir tahun 2025, pasar Bitcoin kembali menjadi contoh pengecualian yang kuat di tengah tren tradisional yang kuat dan mendapatkan perhatian. Secara tradisional, bulan Desember di bawah julukan "Musim Natal" biasanya menunjukkan kecenderungan kenaikan harga pada aset risiko seperti saham AS. Namun, di akhir tahun ini, Bitcoin justru bertentangan dengan ekspektasi, gagal menunjukkan momentum kenaikan yang jelas, menampilkan pola berulang dari siklus periodik dan pengaruh faktor ekonomi makro yang bersamaan. Menurut laporan yang dirilis oleh Kaiko Research, selama siklus boom-recession sebelumnya, Bitcoin menunjukkan performa yang kuat, tetapi kali ini menunjukkan tren yang lemah dibandingkan dengan aset tradisional. Terutama setelah penurunan tajam pada bulan Oktober, fase pemulihan di mana saham AS berhasil rebound, tetapi Bitcoin belum kembali ke level yang sesuai.
Performa Bitcoin di bulan Desember, yang pernah melonjak lebih dari 30% selama tahun dengan tren kuat, justru mengalami penurunan lebih dari 15% selama siklus yang lemah. Ini menunjukkan bahwa akhir tahun bukan hanya tentang menawarkan arah baru, melainkan lebih tentang memainkan peran sebagai pengaruh yang berkelanjutan.