APR merupakan singkatan dari Annual Percentage Rate, yaitu tingkat pengembalian atau suku bunga tahunan—metrik yang mengukur imbal hasil yang bisa Anda peroleh atau bunga yang harus Anda bayarkan pada dana selama satu tahun. Dalam keuangan tradisional, APR lazim digunakan untuk menilai tingkat bunga pinjaman maupun kartu kredit. Namun di industri kripto, APR lebih banyak ditemui dalam skenario seperti liquidity mining, protokol lending, dan staking, di mana APR menggambarkan potensi imbal hasil tahunan bagi investor.
Rumus dasar APR adalah: APR = (Bunga Tahunan / modal yang diinvestasikan) × 100%
Contoh:
Bila Anda meminjamkan aset senilai 1.000 USDT melalui protokol DeFi lending dan mendapatkan bunga 100 USDT selama satu tahun, maka APR Anda ialah 10%.
Di dunia kripto, APR dan APY (Annual Percentage Yield) kerap muncul berdampingan. Meskipun terlihat serupa, terdapat perbedaan mendasar:
Memahami perbedaan APR dan APY sangat krusial dalam DeFi, karena setiap protokol bisa memberikan label suku bunga berbeda yang akan memengaruhi keputusan investasi Anda.
APR adalah indikator utama di hampir setiap skenario investasi Web3:
Berbagai kegunaan tersebut menjadikan APR sebagai metrik fundamental untuk siapa pun yang berinvestasi di sektor keuangan kripto.
Bagi investor, APR bukan hanya angka statistik—tetapi patokan penting yang memengaruhi strategi investasi:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Web3, silakan mendaftar di sini: https://www.gate.com/
APR (Annual Percentage Rate) merupakan salah satu metrik investasi kripto yang paling penting. Dengan APR, investor bisa menilai potensi imbal hasil suatu produk secara cepat—baik untuk lending, liquidity mining, maupun staking. APR adalah acuan utama. Namun, investor berpengalaman akan mempertimbangkan lebih dari sekadar nominal APR, termasuk volatilitas pasar, keamanan protokol, dan dampak bunga berbunga, untuk mengambil keputusan investasi yang optimal. Seiring perkembangan DeFi yang semakin terintegrasi dengan keuangan tradisional, APR diprediksi akan semakin populer, bahkan berpotensi menjadi standar suku bunga di ekosistem keuangan on-chain.