
Pergeseran kebijakan Federal Reserve di 2025 secara mendasar telah mengubah dinamika pasar cryptocurrency, menegaskan eratnya keterkaitan antara kebijakan makroekonomi dan valuasi aset digital. Langkah Fed untuk memangkas suku bunga dan menghentikan quantitative tightening memperbesar likuiditas pada aset berisiko, menciptakan sentimen bullish di pasar kripto sekaligus mendorong volatilitas di segmen altcoin.
Transformasi kebijakan ini memunculkan respons pasar yang beragam di seluruh ekosistem kripto. Bitcoin menjadi penerima manfaat utama, menarik arus modal besar selama periode pelonggaran moneter berkat posisinya sebagai store of value yang telah mapan. Sebaliknya, altcoin menunjukkan kerentanan tinggi, seperti Solana yang mengalami koreksi harga 14% pada akhir 2025 di tengah ketidakpastian makro yang meluas. Perbedaan performa ini menyoroti dampak kebijakan Fed yang tidak seimbang terhadap aset digital ber-beta tinggi.
Sepanjang 2025, sentimen institusi bergeser tajam, dengan pemegang besar Bitcoin memperlihatkan pola redistribusi yang erat terkait ekspektasi kebijakan. Perpindahan dari arus keluar ke arus masuk exchange-traded fund, serta reposisi whale, menandakan dinamika arus modal kini lebih dipengaruhi sinyal kebijakan makroekonomi ketimbang spekulasi ritel. Sentimen pasar kripto akhirnya stabil setelah pernyataan dovish dari Fed, menegaskan bahwa kelangsungan likuiditas tetap menjadi kunci dalam menopang valuasi aset digital dalam waktu dekat.
Volatilitas harga Bitcoin meningkat tajam, dengan implied volatility 30 hari melonjak hingga 90% menyusul perkembangan makroekonomi terbaru. Peningkatan ini menandakan perubahan signifikan pada dinamika pasar, yang didorong oleh tekanan inflasi dan ekspektasi kebijakan Federal Reserve.
| Indikator Ekonomi | Dampak pada Bitcoin | Tingkat Volatilitas |
|---|---|---|
| Rilis Data CPI | Pergerakan harga langsung | Sensitivitas tinggi |
| Laporan Ketenagakerjaan | Ekspektasi pemotongan suku bunga | Fluktuasi tinggi |
| Pernyataan Ketua Fed | Pergeseran sentimen pasar | Fluktuasi signifikan |
Korelasi antara indikator inflasi dan pergerakan harga Bitcoin kini semakin kuat. Saat data inflasi AS dirilis, trader Bitcoin mengatur posisi berdasarkan ekspektasi kebijakan suku bunga. Inflasi yang lebih tinggi biasanya memperkuat dolar AS dan menekan valuasi kripto. Sebaliknya, data inflasi yang lebih lunak dapat mendorong minat terhadap aset berisiko, termasuk cryptocurrency.
Kenaikan volatilitas 25% dari tahun ke tahun ini menandakan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi terhadap arah kebijakan moneter. Pelaku pasar secara cermat memantau laporan Consumer Price Index dan statistik ketenagakerjaan karena sangat memengaruhi keputusan Federal Reserve. Sensitivitas Bitcoin terhadap rilis makroekonomi menegaskan peran barunya dalam portofolio tradisional, di mana Bitcoin semakin reaktif terhadap faktor fundamental yang sama dengan saham dan obligasi.
Ke depan, pelaku pasar perlu mewaspadai volatilitas tinggi pada jadwal rilis data ekonomi, khususnya tren inflasi dan komunikasi bank sentral yang dapat mengubah peluang pemangkasan suku bunga.
Korelasi antara cryptocurrency dan S&P 500 kini mencapai level penting di angka 0,7, menandakan perubahan mendasar dalam perilaku aset digital di pasar yang lebih luas. Koefisien korelasi ini menunjukkan cryptocurrency semakin bergerak sejalan dengan pasar ekuitas tradisional, terutama akibat pengaruh faktor makroekonomi dibandingkan dinamika pasar internal.
Kebijakan moneter Federal Reserve menjadi katalis utama sinkronisasi ini. Ketika Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada Desember 2025, baik pasar kripto maupun ekuitas merespons positif, menegaskan kedekatan pergerakan kedua kelas aset ini. Tren korelasi ini mengindikasikan transformasi struktural: altcoin mempertahankan korelasi moderat 0,68 dengan S&P 500, sedangkan Bitcoin menunjukkan perilaku yang lebih kompleks.
| Metrik Korelasi | Desember 2025 | Q3 2025 |
|---|---|---|
| Bitcoin-S&P 500 | 0,88 awalnya | 0,0 (nol) |
| Altcoin-S&P 500 | 0,68 | 0,64 |
| Kripto-Keseluruhan-S&P 500 | 0,7 | Menurun |
Korelasi 0,7 ini menandakan bahwa kondisi makroekonomi kini sangat memengaruhi valuasi cryptocurrency. Penyesuaian suku bunga, data inflasi, dan volatilitas pasar saham berdampak langsung pada harga aset digital, sehingga mengurangi manfaat diversifikasi yang sebelumnya diasosiasikan dengan portofolio kripto.
ACE coin adalah cryptocurrency Web3 yang dikembangkan untuk keuangan terdesentralisasi dan transaksi digital, dengan fokus pada peningkatan kepatuhan regulasi dan mitigasi risiko dalam ekosistem kripto.
ACH berpotensi mencapai $1 jika pertumbuhan signifikan terjadi. Meski menantang, hal ini tetap mungkin bila kondisi pasar dan tren adopsi mendukung proyek tersebut.
ACE coin berpeluang memberikan hasil 1000x pada 2026. Kapitalisasi pasar yang rendah dan teknologi inovatif membuatnya menjadi kandidat utama untuk pertumbuhan eksplosif di ranah web3.
Pada Desember 2025, 1 ACE senilai sekitar $0,26 USD. Harga ini menunjukkan kenaikan tipis bulan lalu dan berpotensi tumbuh lebih lanjut di masa mendatang.











