Keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga sampai 5,5% di tahun 2025 berdampak besar pada pasar kripto, menciptakan situasi menantang untuk aset digital seperti Merlin Chain (MERL). Kebijakan moneter agresif ini, yang bertujuan menekan inflasi, menyebabkan likuiditas menurun dan minat investor terhadap aset berisiko tinggi melemah.
Data pasar memperlihatkan pergerakan harga MERL selama periode pengetatan moneter berikut:
| Periode | Rentang Harga MERL | Sentimen Pasar |
|---|---|---|
| Agu 2025 | $0,099 - $0,143 | Waspada |
| Sep 2025 | $0,139 - $0,387 | Bullish Awal |
| Okt 2025 | $0,276 - $0,446 | Volatil |
| Nov 2025 | $0,302 - $0,465 | Dominasi Ketakutan |
Meski menghadapi situasi sulit, MERL tetap lebih tangguh dibandingkan pasar kripto secara keseluruhan. Di saat banyak mata uang kripto lain turun 30–40% ketika pengumuman kenaikan suku bunga, MERL mampu bertahan di atas $0,30 pada sebagian besar periode, mencerminkan kekuatan fundamental proyek ini.
Indeks emosi pasar untuk MERL pada November 2025 tercatat di angka 15, menandakan "Ketakutan Ekstrem" di kalangan investor. Sentimen ini sangat berkaitan dengan kebijakan Fed, terlihat dari volume perdagangan yang anjlok tajam dari 135 juta menjadi sekitar 5,5 juta hanya dalam beberapa hari setelah berita kenaikan suku bunga.
Data dari Gate exchange mengindikasikan investor institusi secara signifikan mengurangi eksposur kripto pada periode tersebut, lebih mengutamakan aset safe haven tradisional. Namun, integrasi teknologi ZK-Rollup dan TVL yang kokoh pada MERL memberikan perlindungan tambahan terhadap tekanan pasar secara umum.
Data ekonomi terbaru menunjukkan tingkat inflasi sebesar 4,2% yang mengkhawatirkan, melebihi ekspektasi pasar dan mendorong investor mencari alternatif investasi. Aset kripto, khususnya Bitcoin-adjacent seperti Merlin Chain (MERL), menjadi pilihan utama sebagai lindung nilai inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi.
Analisis pasar memperlihatkan hubungan erat antara pengumuman inflasi dan kinerja aset kripto:
| Periode | Tingkat Inflasi | Perubahan Harga MERL | Perubahan Harga BTC |
|---|---|---|---|
| Okt 2025 | 4,2% | +20,36% (7 hari) | +8,7% |
| Sep 2025 | 3,8% | +12,93% (30 hari) | +6,2% |
Posisi native Bitcoin Layer2 dari Merlin Chain membuatnya sangat diminati di periode inflasi ini. Usai peluncuran mainnet, MERL berhasil mengunci lebih dari 3,5 miliar TVL hanya dalam 30 hari, menunjukkan kepercayaan investor yang tinggi. Harga token pun ikut naik, dari $0,3132 pada 3 November menjadi $0,3741 pada 13 November.
Analis keuangan menyoroti integrasi Bitcoin pada MERL sebagai faktor utama penguat performa di tengah isu inflasi. Dengan memberdayakan aset native Bitcoin melalui jaringan Layer2, Merlin Chain menghadirkan inovasi teknologi sekaligus mempertahankan eksposur pada karakter anti-inflasi Bitcoin. Integrasi jaringan ZK-Rollup dan oracle terdesentralisasi semakin memperkokoh posisinya sebagai lindung nilai canggih terhadap volatilitas pasar tradisional di masa inflasi tinggi.
Kuartal ketiga 2025 memperlihatkan korelasi kuat antara sektor keuangan tradisional dan kripto, dibuktikan dengan penurunan bersamaan S&P 500 dan Bitcoin. Gejolak pasar ini berdampak pada solusi Bitcoin Layer-2 seperti Merlin Chain (MERL).
| Aset | Penurunan Q3 2025 | Nilai Juli | Nilai September |
|---|---|---|---|
| S&P 500 | 15% | All-time high | Koreksi 15% |
| Bitcoin | 20% | $78.000 | ~$62.400 |
| MERL | 22% | Puncak $0,39 | $0,31 stabil |
Data pasar menunjukkan MERL sempat lebih stabil dibanding Bitcoin, bertahan di atas $0,35 sepanjang Agustus 2025 meski pasar penuh ketidakpastian. Namun, pada akhir September, harga MERL bergerak lebih volatil, berfluktuasi antara $0,29 hingga $0,34, mengikuti pergerakan Bitcoin secara langsung.
Korelasi ini menegaskan keterkaitan erat pasar tradisional dan aset kripto. Ketika tekanan makro memengaruhi ekuitas, Bitcoin ikut terdampak dan menyeret solusi Layer-2. Menariknya, saat pemulihan singkat Bitcoin, MERL justru memperlihatkan kenaikan lebih besar, menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap sentimen pasar dibanding rantai induknya. Pola Q3 membuktikan, meski solusi Bitcoin Layer-2 menawarkan keunggulan teknologi, performa pasarnya tetap sangat terpengaruh tren kripto dan keuangan tradisional.
MERL coin adalah aset digital dalam ekosistem Web3, dirancang untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi dan transaksi blockchain yang aman.
Nama koin Melania Trump adalah MERL (MERL coin). Ini adalah mata uang kripto yang dikaitkan dengan mantan Ibu Negara Amerika Serikat.
Elon Musk tidak memiliki koin resmi. Namun, ia kerap menyatakan ketertarikan pada Dogecoin, dan cuitannya kerap mempengaruhi harga Dogecoin.
MERL coin diproyeksikan akan booming di 2025 berkat teknologi AI inovatif dan posisi pasar yang kuat di Web3.
Bagikan
Konten