Esai ini mengkritik tingkat utang global, menyoroti Jepang sebagai negara yang paling berutang dengan 250% dari PDB. Ini membahas utang berbagai negara, termasuk Sudan, Singapura, dan Yunani, sambil menekankan bahwa utang tinggi dapat digunakan secara strategis untuk pengembangan. Penulis berargumen melawan pandangan sederhana bahwa utang secara inheren buruk, menunjukkan manipulasi politik terhadap statistik utang dan mempertanyakan keadilan persepsi internasional.