Komputasi Kuantum dan Bitcoin: Sebuah Wilayah Baru?
CEO Tether Paolo Ardoino baru-baru ini mengusulkan bahwa komputasi kuantum dapat memulihkan Bitcoin yang hilang, termasuk kepemilikan Satoshi Nakamoto - jika pencipta sudah meninggal. Meskipun ia tidak melihat ancaman langsung terhadap kriptografi Bitcoin, ia percaya bahwa jaringan akan mengadopsi alamat tahan kuantum sebelum risiko nyata muncul.
Namun, dompet yang tidak aktif, termasuk yang hilang, dapat menjadi rentan terhadap terobosan kuantum. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketetapan dan pasokan Bitcoin. CEO Samara Asset Group, Patrick Lowry, mengusulkan alternatif: sebuah cabang Bitcoin yang tahan terhadap kuantum yang akan meninggalkan dompet yang hilang, menjaga kelangkaan Bitcoin.
Meskipun ada kemungkinan-kemungkinan tersebut, Ardoino tetap yakin akan dominasi Bitcoin, menyebutnya sebagai “aset terbaik di dunia.” Sementara itu, Tether terus memperluas jangkauan stablecoin USDT-nya, melayani 400 juta pengguna di pasar-pasar yang sedang berkembang.
Seiring berkembangnya teknologi kuantum, perdebatan mengenai keamanan dan integritas pasokan Bitcoin semakin intens. Akankah Bitcoin beradaptasi, atau apakah koin yang hilang bisa kembali beredar? Masa depan tetap tidak pasti.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Komputasi Kuantum dan Bitcoin: Sebuah Wilayah Baru?
CEO Tether Paolo Ardoino baru-baru ini mengusulkan bahwa komputasi kuantum dapat memulihkan Bitcoin yang hilang, termasuk kepemilikan Satoshi Nakamoto - jika pencipta sudah meninggal. Meskipun ia tidak melihat ancaman langsung terhadap kriptografi Bitcoin, ia percaya bahwa jaringan akan mengadopsi alamat tahan kuantum sebelum risiko nyata muncul.
Namun, dompet yang tidak aktif, termasuk yang hilang, dapat menjadi rentan terhadap terobosan kuantum. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketetapan dan pasokan Bitcoin. CEO Samara Asset Group, Patrick Lowry, mengusulkan alternatif: sebuah cabang Bitcoin yang tahan terhadap kuantum yang akan meninggalkan dompet yang hilang, menjaga kelangkaan Bitcoin.
Meskipun ada kemungkinan-kemungkinan tersebut, Ardoino tetap yakin akan dominasi Bitcoin, menyebutnya sebagai “aset terbaik di dunia.” Sementara itu, Tether terus memperluas jangkauan stablecoin USDT-nya, melayani 400 juta pengguna di pasar-pasar yang sedang berkembang.
Seiring berkembangnya teknologi kuantum, perdebatan mengenai keamanan dan integritas pasokan Bitcoin semakin intens. Akankah Bitcoin beradaptasi, atau apakah koin yang hilang bisa kembali beredar? Masa depan tetap tidak pasti.