Bank of Japan (BoJ) Governor Ueda Kazuo mengirimkan sinyal yang jelas sebelum dan sesudah Natal: siklus kenaikan suku bunga resmi dimulai. Dia menyatakan bahwa pertumbuhan upah dan kenaikan harga telah membentuk siklus positif, dan target inflasi 2% secara bertahap akan dicapai. Selama data ekonomi tidak menunjukkan kejutan, bank sentral akan terus menyesuaikan arah kebijakan moneternya.

Apa makna sebenarnya dari pernyataan ini? Era Yen murah akan benar-benar berakhir.

Selama bertahun-tahun, kapital global terus memainkan permainan sederhana namun menguntungkan—meminjam Yen dengan suku bunga sangat rendah, lalu menginvestasikannya kembali ke saham AS atau aset berpenghasilan tinggi seperti @BTC@. Model arbitrase Yen ini telah memperkaya banyak institusi dan investor ritel. Tetapi seiring Bank of Japan terus menaikkan suku bunga, tren apresiasi Yen tak terelakkan, dan tekanan nilai tukar akan semakin besar. Begitu Yen menguat secara cepat, biaya posisi berisiko tinggi ini akan melonjak secara instan, dan gelombang penjualan mungkin tak terhindarkan.

Secara lebih luas, dana Jepang mungkin mulai mengalir kembali ke dalam negeri, dan likuiditas global akan menghadapi pengetatan. Beberapa bulan awal tahun 2026, pasar keuangan mungkin mengalami gelombang gejolak yang hebat. Ini adalah sesuatu yang perlu dipersiapkan oleh semua investor yang terlibat dalam arbitrase lintas mata uang dan memegang saham AS serta aset kripto.