Pada 4 Desember, Reuters melaporkan kabar besar: Bank Sentral Jepang hampir pasti akan menaikkan suku bunga bulan ini. Pemerintah Jepang secara tegas menyatakan tidak akan melakukan intervensi, dan pernyataan Gubernur Kazuo Ueda saat menilai untung ruginya langkah tersebut justru memberikan ketenangan bagi pasar.

Saat ini, probabilitas taruhan pasar terhadap kenaikan suku bunga sudah mencapai 80%. Lingkaran keuangan tradisional menunggu dengan tegang, namun dunia kripto terasa agak berbeda.

Sekilas, kenaikan suku bunga berarti biaya dana meningkat, selera risiko menurun. Secara logika, seharusnya saat seperti ini kita bersikap lebih konservatif, menjaga dompet masing-masing. Namun jika dipikirkan lebih dalam, situasinya belum tentu sesederhana itu.

**Pertama, soal ekspektasi.** Kabar kenaikan suku bunga sudah lama beredar, pasar sudah punya kesiapan mental. Yang benar-benar fatal adalah variabel di luar ekspektasi. Pernyataan Ueda mengenai besaran kenaikan suku bunga yang ambigu justru menandakan masih ada kelenturan dalam kebijakan. Area abu-abu seperti ini justru membuka peluang—saat pihak bermodal besar masih menghitung-hitung tingkat bunga, mereka yang sigap sudah membidik aset-aset yang terdampak secara salah persepsi.

**Lalu soal aliran dana.** Kenaikan suku bunga di Jepang menandakan pergeseran diam-diam dalam lanskap ekonomi global. Uang di pasar tradisional jadi lebih mahal, sebagian dana mungkin akan mengalir ke aset yang lebih tahan terhadap inflasi. Aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum di saat kritis seperti ini, mungkin bisa menampung permintaan ganda: “lindung nilai + pertumbuhan”.

Kuncinya adalah jangan terjebak pola pikir panik setiap dengar kenaikan suku bunga, lalu buru-buru jual aset. Kenaikan suku bunga bukan akhir, ini hanyalah awal dari fase baru. Mereka yang sukses di pasar bukan yang mudah terbawa fluktuasi jangka pendek, tapi yang bisa melihat arah besar dan menangkap peluang dari ketidakseimbangan.

Saat orang lain masih khawatir akan dampak kenaikan suku bunga, sebagian sudah menyiapkan strategi untuk peluang berikutnya. Inilah alasan mengapa pasar selalu mengganjar mereka yang bergerak lebih dulu.