Untuk pertama kalinya sejak Ukraina meningkat, AS dan UE akhirnya sepakat—dan ini menargetkan urat nadi Rusia: energi.
Donald Trump baru saja menjatuhkan sanksi yang terkoordinasi pada Rosneft dan Lukoil, sementara Brussels secara bersamaan memasukkan 21 perusahaan asing ke dalam daftar hitam ( sebagian besar dari China ) yang membantu Moskow menghindari pembatasan. Uni Eropa juga meningkatkan penyitaan kapal hantu dari 558 menjadi 675 kapal yang secara ilegal mengangkut minyak Rusia.
Reaksi pasar langsung: Minyak mentah Brent melonjak 5% karena ketakutan akan guncangan pasokan. Pedagang energi kini sedang memperhitungkan gangguan yang nyata.
Kerusakan yang Sebenarnya
Inilah intinya—energi menghasilkan sekitar sepertiga dari anggaran federal Rusia. Ini bukan simbolis; ini struktural.
Pernyataan resmi mengatakan Moskow telah “membangun kekebalan,” tetapi angkanya menceritakan kisah yang berbeda:
Proyeksi pertumbuhan Rusia: 4,3% (2024) → 0,6% (2025) menurut IMF
Inflasi terjebak di 8%, dengan suku bunga yang brutal mencapai 17%
Kremlin kini membakar cadangan Dana Cadangan Nasional dan meningkatkan pajak pada UKM
Industri manufaktur sudah mengalami kontraksi—pabrik traktor hingga pembuat furnitur sedang mengurangi produksi.
Pertanyaan Celah
Rusia telah cerdik: mengalihkan ekspor melalui China dan India (anggota BRICS), menggunakan armada paralel, memindahkan minyak secara sampingan melalui perantara. Cara-cara ini membeli ruang bernapas jangka pendek tetapi tidak dapat mengimbangi kerusakan struktural—pikirkan deindustrialisasi, pelarian modal, kolaps investasi.
Uji sebenarnya: Bisakah koordinasi Barat bertahan? Jika UE dan AS tetap sinkron dalam penegakan, ekonomi paralel Moskow akan tertekan dengan keras. Jika mereka terpecah (perang dagang, pergeseran politik), Rusia menemukan celah lagi.
6 bulan ke depan adalah titik belok—secara militer dan ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketika Sanksi Melanda Energi: Bagaimana Strategi Baru Barat terhadap Rusia Mengguncang Pasar Minyak Global
Untuk pertama kalinya sejak Ukraina meningkat, AS dan UE akhirnya sepakat—dan ini menargetkan urat nadi Rusia: energi.
Donald Trump baru saja menjatuhkan sanksi yang terkoordinasi pada Rosneft dan Lukoil, sementara Brussels secara bersamaan memasukkan 21 perusahaan asing ke dalam daftar hitam ( sebagian besar dari China ) yang membantu Moskow menghindari pembatasan. Uni Eropa juga meningkatkan penyitaan kapal hantu dari 558 menjadi 675 kapal yang secara ilegal mengangkut minyak Rusia.
Reaksi pasar langsung: Minyak mentah Brent melonjak 5% karena ketakutan akan guncangan pasokan. Pedagang energi kini sedang memperhitungkan gangguan yang nyata.
Kerusakan yang Sebenarnya
Inilah intinya—energi menghasilkan sekitar sepertiga dari anggaran federal Rusia. Ini bukan simbolis; ini struktural.
Pernyataan resmi mengatakan Moskow telah “membangun kekebalan,” tetapi angkanya menceritakan kisah yang berbeda:
Industri manufaktur sudah mengalami kontraksi—pabrik traktor hingga pembuat furnitur sedang mengurangi produksi.
Pertanyaan Celah
Rusia telah cerdik: mengalihkan ekspor melalui China dan India (anggota BRICS), menggunakan armada paralel, memindahkan minyak secara sampingan melalui perantara. Cara-cara ini membeli ruang bernapas jangka pendek tetapi tidak dapat mengimbangi kerusakan struktural—pikirkan deindustrialisasi, pelarian modal, kolaps investasi.
Uji sebenarnya: Bisakah koordinasi Barat bertahan? Jika UE dan AS tetap sinkron dalam penegakan, ekonomi paralel Moskow akan tertekan dengan keras. Jika mereka terpecah (perang dagang, pergeseran politik), Rusia menemukan celah lagi.
6 bulan ke depan adalah titik belok—secara militer dan ekonomi.