Emas vs Saham: Pertarungan 10 Tahun

Jadi kamu menanamkan $1k ke dalam emas sepuluh tahun lalu? Kabar baik: hari ini kamu akan memiliki sekitar ~$2.360. Itu kenaikan solid sebesar 136%, rata-rata 13,6% per tahun.

Tapi inilah twist-nya—S&P 500 mengalahkan dengan pengembalian 174% (17,41% per tahun). Saham memenangkan babak ini.

Mengapa orang tetap menimbun emas:
- **Perlindungan krisis**: Emas melonjak 24% di 2020 dan 13% di 2023 saat semuanya kacau. Saham? Mereka panik jual.
- **Asuransi inflasi**: Ketika dolar merosot, emas mempertahankan nilainya.
- **Tidak berkorelasi**: Pasar saham turun ≠ emas turun. Biasanya malah sebaliknya.

Kelemahannya? Emas tidak *melakukan* apa-apa. Saham menghasilkan pendapatan, properti menghasilkan sewa. Emas cuma duduk di sana tampak berkilauan.

**Intinya**: Emas bukan pembangun kekayaan—itu rencana cadangan saat kiamat zombie. Kalau mau pengembalian, saham mengalahkannya. Kalau mau ketenangan saat pasar runtuh, emas temanmu. Diversifikasi adalah kunci.

Lihat Asli

Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.