Harga kakao baru saja anjlok untuk hari ketiga berturut-turut, turun 2,80% di ICE NY. Apa dramanya? Petani di Afrika Barat tiba-tiba merasa optimis—pohon di Pantai Gading berkembang dengan baik, cuaca di Ghana sempurna, dan jumlah buah 7% di atas rata-rata 5 tahun. Sementara itu, Mondelez mengonfirmasi bahwa hasil panennya "secara material lebih tinggi" dibandingkan tahun lalu.

Tapi ini dia twist ceritanya: kakao mengalami lonjakan liar pada hari Selasa setelah Bloomberg mengumumkan kakao akan ditambahkan ke indeks BCOM untuk pertama kalinya dalam 20 tahun mulai Januari(. Indeks )miliar itu dengan bobot kakao sebesar 1,7% dapat menyuntikkan $1,9 miliar ke dalam futures kakao selama 80 hari. Kedengarannya optimis, kan?

Tidak begitu cepat. Permintaan cokelat sedang merosot—penjualan cokelat di Amerika Utara turun 21% YoY. Penggilingan kakao Asia mencapai level terendah Q3 dalam 9 tahun, Eropa di level terendah dalam 10 tahun. Bahkan penjualan Halloween Hershey "mengecewakan." ICCO memproyeksikan surplus 142.000 MT untuk 2024/25 $109 pertama dalam 4 tahun(, jadi pasokan akan segera membanjiri pasar.

TL;DR: Hasil panen melimpah + permintaan lemah = harga terus melorot meskipun ada dorongan dari BCOM.