Cara penghitungan ETF sangat berbeda, memilih yang tepat dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.

Banyak orang yang berinvestasi di S&P 500 memilih VOO sebagai jenis dana indeks tradisional, tetapi dana-dana ini memiliki satu kelemahan fatal: kapitalisasi pasar.

Kedengarannya profesional, sebenarnya itu berarti — semakin besar perusahaan, semakin besar bobotnya dalam dana. Kedengarannya tidak masalah? Masalahnya besar.

Data dapat berbicara

Baru-baru ini, 5 saham terbesar dalam S&P 500 (Nvidia, Microsoft, Apple, Amazon, Meta) meskipun hanya menyumbang 1% dari saham yang terdaftar, namun mengendalikan 28% dari seluruh indeks. Dengan kata lain, fluktuasi 500 saham ini sebenarnya sangat bergantung pada kondisi 5 raksasa ini.

Ketika raksasa teknologi ini melonjak, keuntungan Anda meloncat; tetapi begitu mereka mengalami koreksi, seluruh dana juga ikut terjun. Risiko konsentrasi ini, seperti menaruh semua telur dalam 5 keranjang.

Apakah ada cara bermain yang lebih seimbang?

Ada beberapa—ETF dengan bobot yang sama (seperti RSP) yang berbeda. Ini membagi 500 saham menjadi bagian yang sama, masing-masing memiliki proporsi yang hampir sama, sekitar 0,2%.

Apa manfaat melakukan ini?

Ketika saham kecil atau saham menengah yang tertekan berkinerja luar biasa, dana yang berbobot sama dapat menikmati keuntungan ini. Sementara itu, dana indeks tradisional hanya dapat melihat peluang tersebut berlalu karena bobot yang terlalu rendah.

Pelajaran dari Data Historis

S&P 500 memang telah mengalahkan 88% dana yang dikelola secara aktif selama 15 tahun terakhir, itu benar. Namun, ini tidak berarti itu adalah satu-satunya pilihan. Strategi bobot sama seringkali menunjukkan kinerja yang lebih baik di tahun-tahun rotasi saham kecil.

Namun, berbicara kembali, strategi semacam ini memiliki risiko dan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi, cocok untuk investor jangka panjang yang dapat menanggung volatilitas.