Blockchain secara diam-diam sedang menjadi fondasi keuangan untuk AI, tetapi jalan menuju desentralisasi masih harus mencari jalan baru.

Mengingat kembali saat awal, ketika semua orang membahas bagaimana blockchain dan AI bisa digabungkan, muncul beberapa istilah baru: Web3 AI dianggap sebagai keranjang yang bisa diisi apa saja; Crypto AI terlihat lebih realistis, hanya berusaha menggunakan sistem mata uang kripto untuk membangun infrastruktur keuangan AI; DeAI cukup agresif, bermimpi menggunakan blockchain untuk menciptakan AI demokratis yang bisa diikuti semua orang.

Secara teori, ketiga jalur ini seharusnya bisa berjalan masing-masing dan bersama-sama membangun ekosistem Web3 AI yang efisien dan adil. Tetapi kenyataannya sering kali berbeda.

Kegemparan perdagangan AI yang dipicu oleh Nof1 belum reda, tiba-tiba X402 menjadi viral—didukung oleh raksasa seperti Google, Cloudflare, Coinbase—membuat orang semakin yakin bahwa blockchain akan menjadi infrastruktur dasar untuk pembayaran AI. Inilah yang disebut Crypto AI sedang berkembang.

Namun, masalah pun muncul: Semakin kuat dorongan Crypto AI ini, tampaknya kita semakin bergantung pada raksasa tradisional, malah membantu mereka semakin besar. Bagaimana orang biasa bisa mendapatkan bagian dari kue pengembangan AI? Bagaimana menghindari semua nilai hanya dimiliki oleh perusahaan besar? Jalan desentralisasi DeAI sangat membutuhkan terobosan baru.