Dong Yuhui membuat poin yang menarik: kecerdasan buatan, meskipun memiliki kemampuan komputasi yang luar biasa, tidak dapat benar-benar menangkap apa yang membuat bahasa manusia otentik. Tentu, mesin memproses kata-kata dengan kecepatan kilat dan menghasilkan kalimat yang koheren. Tetapi kedalaman, nuansa, pengalaman hidup yang tertanam dalam cara kita berkomunikasi? Itu tidak tergantikan. Bahasa bukan hanya pola data—ia membawa emosi, konteks budaya, dan koneksi manusia yang tulus. Sesuatu yang mungkin ditiru algoritma tetapi tidak pernah benar-benar direplikasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
metaverse_hermit
· 10jam yang lalu
Mesin secepat apa pun, tetap saja tidak memiliki perasaan
Lihat AsliBalas0
ChainComedian
· 11-09 17:19
Kecerdasan buatan tidak bisa dibandingkan dengan manusia
Lihat AsliBalas0
ZKSherlock
· 11-09 17:19
Sebenarnya... ini pada dasarnya adalah masalah teori informasi. bahasa manusia = sistem bukti non-deterministik yang AI tidak dapat sepenuhnya memverifikasi
Dong Yuhui membuat poin yang menarik: kecerdasan buatan, meskipun memiliki kemampuan komputasi yang luar biasa, tidak dapat benar-benar menangkap apa yang membuat bahasa manusia otentik. Tentu, mesin memproses kata-kata dengan kecepatan kilat dan menghasilkan kalimat yang koheren. Tetapi kedalaman, nuansa, pengalaman hidup yang tertanam dalam cara kita berkomunikasi? Itu tidak tergantikan. Bahasa bukan hanya pola data—ia membawa emosi, konteks budaya, dan koneksi manusia yang tulus. Sesuatu yang mungkin ditiru algoritma tetapi tidak pernah benar-benar direplikasi.