Nilai bersih per saham, hmm, adalah berapa banyak nilai aset yang dimiliki oleh saham yang ada di tangan Anda. Ini mewakili berapa banyak kekayaan nyata yang terkandung dalam setiap saham. Biasanya, semakin tinggi angka ini, semakin baik, tampaknya sangat intuitif.
Dari mana algoritma itu berasal?
Sebenarnya cukup sederhana:
Setiap saham nilai bersih = Aset bersih ÷ Jumlah saham yang beredar
=(Total Aset - Total Liabilitas) ÷ Jumlah Saham yang Beredar
=(Modal + Cadangan Modal + Cadangan Laba + Laba yang Belum Dibagikan) ÷ Jumlah Saham Beredar
Ada dua cara untuk menghitung total aset:
Aset lancar ditambah aset tidak lancar
Total Utang dan Ekuitas Pemegang Saham
Sederhana, bukan!
Apa hubungannya dengan harga saham?
Harga saham dan nilai bersih? Hubungannya tidak begitu langsung. Nilai saham terutama melihat seberapa banyak yang dapat dihasilkan di masa depan, nilai bersih hanyalah angka di buku, mewakili aset bersih yang dimiliki perusahaan. Jika nilai bersih naik, harga saham mungkin sedikit ikut naik. Namun, nilai bersih yang tinggi belum tentu berarti harga saham tinggi. Hal ini terkadang membingungkan.
Apa fungsinya?
Melihat apakah perusahaan dikelola dengan baik
Menentukan apa yang sebenarnya dimiliki oleh pemegang saham
Menilai nilai aset perusahaan
Itu saja.
Memilih Saham dengan Rasio Harga terhadap Nilai Buku?
Rasio harga saham terhadap nilai buku = Kapitalisasi pasar saham ÷ Nilai buku per saham
Rasio ini rendah, saham tampaknya sedikit murah. Jika tinggi, mungkin agak mahal. Tapi hanya berdasarkan ini untuk membuat keputusan? Terlalu terburu-buru. Anda juga harus melihat kondisi keuangan perusahaan, bagaimana operasinya, industri apa yang dijalani, dan bagaimana indikator lainnya. Harus mempertimbangkan secara menyeluruh.
Nilai Bersih vs Laba
Nilai bersih terutama melihat aset, sedangkan laba melihat kemampuan menghasilkan uang. Strategi investasi berbeda:
Nilai Bersih ( BVPS ): Disukai oleh nilai investasi, cocok untuk analisis konservatif
Laba ( EPS ): Disukai oleh para investor pertumbuhan, fokus pada kemampuan menghasilkan uang dan rasio harga terhadap laba.
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Kesimpulan
Nilai bersih per saham, salah satu indikator penting. Memberikan perspektif lain bagi investor. Namun, jangan terjebak pada nilai bersih yang tinggi. Mengejar secara membabi buta justru akan melewatkan peluang baik. Banyak saham dengan nilai bersih rendah memiliki potensi yang mengagumkan. Pada akhirnya, memahami perhitungan aset di baliknya adalah kunci.
Apakah nilai bersih tinggi itu baik? Tergantung situasinya. Tidak begitu hitam-putih.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apa sebenarnya nilai bersih per saham? Apakah analisis investasi dapat diandalkan?
Nilai bersih per saham, hmm, adalah berapa banyak nilai aset yang dimiliki oleh saham yang ada di tangan Anda. Ini mewakili berapa banyak kekayaan nyata yang terkandung dalam setiap saham. Biasanya, semakin tinggi angka ini, semakin baik, tampaknya sangat intuitif.
Dari mana algoritma itu berasal?
Sebenarnya cukup sederhana:
Setiap saham nilai bersih = Aset bersih ÷ Jumlah saham yang beredar =(Total Aset - Total Liabilitas) ÷ Jumlah Saham yang Beredar =(Modal + Cadangan Modal + Cadangan Laba + Laba yang Belum Dibagikan) ÷ Jumlah Saham Beredar
Ada dua cara untuk menghitung total aset:
Sederhana, bukan!
Apa hubungannya dengan harga saham?
Harga saham dan nilai bersih? Hubungannya tidak begitu langsung. Nilai saham terutama melihat seberapa banyak yang dapat dihasilkan di masa depan, nilai bersih hanyalah angka di buku, mewakili aset bersih yang dimiliki perusahaan. Jika nilai bersih naik, harga saham mungkin sedikit ikut naik. Namun, nilai bersih yang tinggi belum tentu berarti harga saham tinggi. Hal ini terkadang membingungkan.
Apa fungsinya?
Itu saja.
Memilih Saham dengan Rasio Harga terhadap Nilai Buku?
Rasio harga saham terhadap nilai buku = Kapitalisasi pasar saham ÷ Nilai buku per saham
Rasio ini rendah, saham tampaknya sedikit murah. Jika tinggi, mungkin agak mahal. Tapi hanya berdasarkan ini untuk membuat keputusan? Terlalu terburu-buru. Anda juga harus melihat kondisi keuangan perusahaan, bagaimana operasinya, industri apa yang dijalani, dan bagaimana indikator lainnya. Harus mempertimbangkan secara menyeluruh.
Nilai Bersih vs Laba
Nilai bersih terutama melihat aset, sedangkan laba melihat kemampuan menghasilkan uang. Strategi investasi berbeda:
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
Kesimpulan
Nilai bersih per saham, salah satu indikator penting. Memberikan perspektif lain bagi investor. Namun, jangan terjebak pada nilai bersih yang tinggi. Mengejar secara membabi buta justru akan melewatkan peluang baik. Banyak saham dengan nilai bersih rendah memiliki potensi yang mengagumkan. Pada akhirnya, memahami perhitungan aset di baliknya adalah kunci.
Apakah nilai bersih tinggi itu baik? Tergantung situasinya. Tidak begitu hitam-putih.