Peneliti di Jepang sedang mengembangkan teknik dekode otak yang didukung AI yang dapat sebagian merekonstruksi citra mimpi menggunakan pemindaian fMRI. Meskipun berita tentang "headset perekam mimpi" melebih-lebihkan kenyataan, studi awal menunjukkan bahwa mungkin untuk mengidentifikasi dan merekonstruksi snapshot visual kabur dari mimpi dengan akurasi sekitar 60-70%. Teknologi ini masih eksperimental, jauh dari penggunaan konsumen, tetapi membuka jalan menuju masa depan di mana dekode mimpi mungkin suatu hari menjadi kenyataan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Peneliti di Jepang sedang mengembangkan teknik dekode otak yang didukung AI yang dapat sebagian merekonstruksi citra mimpi menggunakan pemindaian fMRI. Meskipun berita tentang "headset perekam mimpi" melebih-lebihkan kenyataan, studi awal menunjukkan bahwa mungkin untuk mengidentifikasi dan merekonstruksi snapshot visual kabur dari mimpi dengan akurasi sekitar 60-70%. Teknologi ini masih eksperimental, jauh dari penggunaan konsumen, tetapi membuka jalan menuju masa depan di mana dekode mimpi mungkin suatu hari menjadi kenyataan.