Uni Eropa mempertimbangkan untuk memperluas cakupan sanksi terhadap Rusia, Denmark menyarankan pembatasan perdagangan Aset Kripto.

Pada 28 Agustus 2025, para menteri negara-negara Uni Eropa berkumpul di Kopenhagen untuk membahas sanksi baru terhadap Rusia. Sebagai tuan rumah, Denmark mengajukan usulan yang menarik: memasukkan perdagangan aset kripto di Moskow ke dalam ruang lingkup sanksi. Langkah ini bertujuan untuk lebih melemahkan kemampuan pendanaan perang Kremlin, sekaligus memberikan lebih banyak dukungan untuk Ukraina.

Aset Kripto Menjadi Fokus Baru Sanksi

Menurut laporan dari "Politik Report", Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri negara-negara Eropa akan memulai pertemuan selama tiga hari di ibu kota Denmark. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk membahas bagaimana menyampaikan pesan yang jelas kepada Rusia: melanjutkan perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini adalah tidak ada artinya.

Presiden Uni Eropa saat ini telah mengajukan serangkaian rekomendasi, termasuk penerapan pembatasan tambahan terhadap pendapatan ekspor energi Rusia, serta menindak sektor keuangannya, terutama bisnis Aset Kripto. Usulan ini menarik perhatian luas, karena Rusia telah lama dicurigai memanfaatkan koin digital untuk menghindari sanksi Barat.

Arah Baru untuk Memperluas Lingkup Sanksi

Selain menargetkan transaksi Aset Kripto, Denmark juga mengajukan satu lagi usulan inovatif: menerapkan alat baru untuk membatasi ekspor produk Rusia ke negara-negara non-Uni Eropa yang mungkin terlibat dalam penghindaran sanksi. Langkah ini mencerminkan bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menerapkan apa yang disebut "sanksi sekunder" terhadap mitra Rusia.

Seorang sumber yang akrab dengan situasi tersebut memberi tahu Bloomberg bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan dengan serius proposal ini. Ini menandakan potensi perubahan dalam strategi sanksi Uni Eropa, karena sebelumnya Uni Eropa selalu bersikap hati-hati dalam menerapkan sanksi sekunder.

Uni Eropa Mendukung Posisi Ukraina

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa, David McAllister, menekankan pentingnya menjaga tekanan terhadap Rusia. Dia menyatakan: "Sekarang adalah waktu untuk menggandakan upaya, bukan untuk bersantai. Sanksi harus diperkuat, tindakan penghindaran Rusia harus diungkap, dan dukungan militer untuk Ukraina harus berlanjut."

McAllister percaya bahwa Putin sedang "menunda waktu", menunggu tekad Barat melemah atau perhatian beralih. Oleh karena itu, Eropa harus menunjukkan kemampuannya untuk terus mendukung Ukraina.

Prospek Pertemuan

Meskipun konferensi Kopenhagen kali ini bersifat informal dan diperkirakan tidak akan menghasilkan keputusan akhir, konferensi ini telah meletakkan dasar untuk langkah-langkah sanksi berikutnya yang akan diambil oleh Uni Eropa. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sebelumnya mengumumkan bahwa putaran sanksi Uni Eropa yang ke-19 terhadap Rusia diperkirakan akan diumumkan pada awal September.

Seiring dengan perkembangan situasi yang terus berlanjut, masyarakat internasional sedang mengamati dengan cermat langkah selanjutnya dari Uni Eropa. Apa pun keputusan akhir yang diambil, pertemuan kali ini menyoroti persatuan dan tekad Uni Eropa dalam menghadapi tantangan dari Rusia.

Artikel ini hanya untuk referensi, tidak merupakan saran investasi. Pembaca harus mengevaluasi informasi yang relevan secara mandiri dan menanggung semua risiko.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)