Indikator ekonomi makro dan Bitcoin: Penurunan DXY membawa kesempatan untuk naik. Fenomena depeg antara Bitcoin dan imbal hasil obligasi menarik perhatian.
【Blok Hukum】Pada 15 Juni, analis platform data Darkfost merilis analisis pasar yang menyatakan bahwa dalam pasar Aset Kripto saat ini, ekonomi makro telah menjadi narasi dominan. Oleh karena itu, indeks dolar AS (DXY) dan imbal hasil obligasi AS kini menjadi perhatian dekat para investor, yang mencerminkan suasana hati institusi dan kondisi likuiditas global secara keseluruhan. Ketika DXY dan imbal hasil obligasi naik secara bersamaan, modal cenderung ditarik dari aset berisiko. Dalam lingkungan seperti itu, Bitcoin biasanya mengalami pullback. Secara historis, Bear Market Aset Kripto sering terjadi bersamaan dengan tren kenaikan yang kuat dalam imbal hasil dan DXY.
Sebaliknya, ketika DXY dan imbal hasil kehilangan momentum, preferensi risiko investor akan beralih ke aset berisiko. Periode ini biasanya terkait dengan pelonggaran moneter atau ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, yang mendorong sentimen bullish di pasar kripto. Yang menarik dari siklus saat ini adalah pemisahan yang tidak biasa antara Bitcoin dan imbal hasil obligasi. Meskipun imbal hasil mencapai salah satu level tertinggi dalam sejarah Bitcoin, Bitcoin terus mempertahankan tren naiknya, terutama saat DXY turun, yang sering mempercepat kenaikan. Fenomena yang tidak biasa ini menunjukkan bahwa peran Bitcoin dalam lanskap ekonomi makro telah mengalami perubahan struktural, dengan Bitcoin semakin dilihat sebagai alat penyimpan nilai. Narasi baru ini mungkin sedang mendefinisikan ulang cara Bitcoin bereaksi terhadap kekuatan makroekonomi tradisional.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Indikator ekonomi makro dan Bitcoin: Penurunan DXY membawa kesempatan untuk naik. Fenomena depeg antara Bitcoin dan imbal hasil obligasi menarik perhatian.
【Blok Hukum】Pada 15 Juni, analis platform data Darkfost merilis analisis pasar yang menyatakan bahwa dalam pasar Aset Kripto saat ini, ekonomi makro telah menjadi narasi dominan. Oleh karena itu, indeks dolar AS (DXY) dan imbal hasil obligasi AS kini menjadi perhatian dekat para investor, yang mencerminkan suasana hati institusi dan kondisi likuiditas global secara keseluruhan. Ketika DXY dan imbal hasil obligasi naik secara bersamaan, modal cenderung ditarik dari aset berisiko. Dalam lingkungan seperti itu, Bitcoin biasanya mengalami pullback. Secara historis, Bear Market Aset Kripto sering terjadi bersamaan dengan tren kenaikan yang kuat dalam imbal hasil dan DXY.
Sebaliknya, ketika DXY dan imbal hasil kehilangan momentum, preferensi risiko investor akan beralih ke aset berisiko. Periode ini biasanya terkait dengan pelonggaran moneter atau ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, yang mendorong sentimen bullish di pasar kripto. Yang menarik dari siklus saat ini adalah pemisahan yang tidak biasa antara Bitcoin dan imbal hasil obligasi. Meskipun imbal hasil mencapai salah satu level tertinggi dalam sejarah Bitcoin, Bitcoin terus mempertahankan tren naiknya, terutama saat DXY turun, yang sering mempercepat kenaikan. Fenomena yang tidak biasa ini menunjukkan bahwa peran Bitcoin dalam lanskap ekonomi makro telah mengalami perubahan struktural, dengan Bitcoin semakin dilihat sebagai alat penyimpan nilai. Narasi baru ini mungkin sedang mendefinisikan ulang cara Bitcoin bereaksi terhadap kekuatan makroekonomi tradisional.