#TRUMP# Berikut adalah informasi terkini mengenai tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald J. Trump berdasarkan sumber terbaru yang tersedia hingga Juni 2025:
Tarif Baja dan Aluminium (Section 232): Pada 4 Juni 2025, Trump menandatangani proklamasi yang meningkatkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, efektif sejak tengah malam tanggal tersebut. Tarif ini berlaku untuk semua mitra dagang kecuali Inggris, yang tetap dikenakan tarif 25% hingga setidaknya 9 Juli 2025, tergantung pada status kesepakatan ekonomi AS-Inggris. Tarif ini hanya berlaku untuk kandungan baja dan aluminium dalam produk impor, sedangkan kandungan non-baja dan non-aluminium dikenakan tarif lain yang berlaku. Tujuannya adalah melindungi industri baja dan aluminium AS dari praktik perdagangan tidak adil dan kelebihan kapasitas global. Pengecualian diberikan untuk beberapa produk seperti mobil dan suku cadang mobil yang sudah dikenakan tarif Section 232, serta barang tertentu dalam Annex II (termasuk tembaga, farmasi, semikonduktor, kayu, mineral kritis, dan produk energi). Pada 11 April 2025, Annex II diperluas untuk mencakup barang elektronik seperti smartphone dan komputer. Tarif "Fentanyl" dan Tarif Timbal Balik (Reciprocal Tariffs): Pada 2 Februari 2025, Trump mengumumkan tarif tambahan 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko serta 10% untuk impor dari Tiongkok, dengan tarif lebih rendah 10% untuk sumber energi dari Kanada. Tarif ini bertujuan untuk menekan imigrasi ilegal dan perdagangan fentanyl, yang dianggap sebagai darurat nasional. Pada 2 April 2025 (disebut "Liberation Day"), Trump memberlakukan tarif universal 10% untuk semua impor ke AS, dengan tarif timbal balik yang lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan besar. Tarif ini menggunakan kewenangan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA). Tiongkok menghadapi tarif hingga 145% (termasuk 125% tarif timbal balik dan 20% tarif terkait fentanyl) setelah eskalasi perang dagang, meskipun ada jeda 90 hari setelah pembicaraan di Jenewa pada Mei 2025. Pada 10 April 2025, Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif timbal balik yang lebih tinggi (kecuali untuk Tiongkok), menurunkan tarif ke baseline 10% untuk mendorong negosiasi perdagangan. Jeda ini akan berakhir pada 9 Juli 2025, dengan kemungkinan perpanjangan untuk negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik. Tarif pada Elektronik dan Barang Tiongkok: Pada 12 April 2025, Trump menegaskan bahwa tidak ada pengecualian tarif untuk elektronik, meskipun U.S. Customs and Border Protection sempat mengumumkan pengecualian untuk smartphone, komputer, dan chip pada 11 April. Trump menyatakan tarif semikonduktor akan diterapkan dalam "bucket tarif yang berbeda" dan rinciannya akan diumumkan kemudian. Untuk barang asal Tiongkok yang memenuhi syarat pengecualian de minimis, tarif dinaikkan efektif 2 Mei 2025 menjadi 120% ad valorem atau $100 per item, dengan rencana kenaikan menjadi $200 per item dibatalkan. Pada 14 Mei 2025, tarif ini diturunkan menjadi 54% ad valorem atau $100 per item. Tarif Otomotif: Pada 3 April 2025, tarif 25% diberlakukan untuk impor mobil, mulai dari mobil jadi dan diperluas ke suku cadang otomotif hingga 3 Mei 2025. Tujuannya adalah untuk mendorong manufaktur domestik, meskipun ini dapat memengaruhi rantai pasok global. Pemberian rabat sementara diberikan untuk mobil yang dirakit di AS: 3,75% dari harga jual pada tahun pertama dan 2,5% pada tahun kedua. Tarif Khusus Lain: Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan tarif 25% untuk semua impor dari negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela, termasuk Tiongkok, yang merupakan pembeli utama minyak Venezuela. Trump juga mengancam tarif 100% untuk film asing dan 25% untuk produk Apple kecuali iPhone diproduksi di AS. Tantangan Hukum: Pada 28 Mei 2025, Pengadilan Perdagangan Internasional AS (CIT) menyatakan tarif "fentanyl" dan tarif timbal balik tidak sah karena melampaui kewenangan presiden berdasarkan IEEPA. Namun, pada 29 Mei 2025, Pengadilan Banding Sirkuit Federal memberikan penahanan sementara, memungkinkan tarif tetap berlaku selama proses banding berlangsung. Trump menyebut keputusan CIT sebagai "mengerikan" dan berharap Mahkamah Agung AS akan membatalkannya, mengklaim keputusan tersebut melemahkan kekuasaan presiden. Dampak Ekonomi: Tarif ini meningkatkan pendapatan pemerintah AS sebesar 78% dalam dua bulan terakhir, mencapai $68,9 miliar dalam lima bulan pertama 2025. Namun, Congressional Budget Office memproyeksikan tarif ini dapat meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tarif diperkirakan menambah beban pajak rata-rata $1.200 per rumah tangga AS pada 2025, karena biaya tarif biasanya diteruskan ke konsumen AS. Perusahaan seperti Walmart dan Amazon telah memperingatkan bahwa tarif akan meningkatkan harga barang. Respons Internasional: Tiongkok membalas dengan tarif 125% untuk beberapa barang AS, sementara Kanada dan Meksiko menyatakan keprihatinan atas tarif yang memengaruhi hubungan perdagangan. Uni Eropa memulai konsultasi publik pada 8 Mei 2025 untuk kemungkinan tindakan balasan terhadap tarif otomotif, timbal balik, dan aluminium AS, menargetkan produk AS senilai €95 miliar. Inggris mendapatkan pengecualian sementara dari tarif baja 50% berkat kesepakatan perdagangan awal dengan AS. Kebijakan Perdagangan Masa Depan: Pada 11 Juni 2025, Trump menyatakan akan mengirim surat ke mitra dagang dalam 1-2 minggu untuk menetapkan tarif unilateral sebelum batas waktu 9 Juli 2025. Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan kemungkinan perpanjangan jeda tarif untuk 18 mitra dagang utama yang bernegosiasi dengan itikad baik. AS dan Tiongkok menyepakati kerangka kerja untuk meredakan ketegangan perdagangan pada Juni 2025, meskipun implementasinya masih menunggu persetujuan Trump dan Presiden Xi Jinping. Tarif Trump menuai kontroversi, dengan pendukung mengklaim tarif melindungi industri AS dan meningkatkan pendapatan pemerintah, sementara kritikus memperingatkan dampaknya terhadap inflasi, harga konsumen, dan hubungan perdagangan global.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
#TRUMP# Berikut adalah informasi terkini mengenai tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald J. Trump berdasarkan sumber terbaru yang tersedia hingga Juni 2025:
Tarif Baja dan Aluminium (Section 232):
Pada 4 Juni 2025, Trump menandatangani proklamasi yang meningkatkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, efektif sejak tengah malam tanggal tersebut. Tarif ini berlaku untuk semua mitra dagang kecuali Inggris, yang tetap dikenakan tarif 25% hingga setidaknya 9 Juli 2025, tergantung pada status kesepakatan ekonomi AS-Inggris.
Tarif ini hanya berlaku untuk kandungan baja dan aluminium dalam produk impor, sedangkan kandungan non-baja dan non-aluminium dikenakan tarif lain yang berlaku. Tujuannya adalah melindungi industri baja dan aluminium AS dari praktik perdagangan tidak adil dan kelebihan kapasitas global.
Pengecualian diberikan untuk beberapa produk seperti mobil dan suku cadang mobil yang sudah dikenakan tarif Section 232, serta barang tertentu dalam Annex II (termasuk tembaga, farmasi, semikonduktor, kayu, mineral kritis, dan produk energi). Pada 11 April 2025, Annex II diperluas untuk mencakup barang elektronik seperti smartphone dan komputer.
Tarif "Fentanyl" dan Tarif Timbal Balik (Reciprocal Tariffs):
Pada 2 Februari 2025, Trump mengumumkan tarif tambahan 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko serta 10% untuk impor dari Tiongkok, dengan tarif lebih rendah 10% untuk sumber energi dari Kanada. Tarif ini bertujuan untuk menekan imigrasi ilegal dan perdagangan fentanyl, yang dianggap sebagai darurat nasional.
Pada 2 April 2025 (disebut "Liberation Day"), Trump memberlakukan tarif universal 10% untuk semua impor ke AS, dengan tarif timbal balik yang lebih tinggi untuk negara-negara dengan defisit perdagangan besar. Tarif ini menggunakan kewenangan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA).
Tiongkok menghadapi tarif hingga 145% (termasuk 125% tarif timbal balik dan 20% tarif terkait fentanyl) setelah eskalasi perang dagang, meskipun ada jeda 90 hari setelah pembicaraan di Jenewa pada Mei 2025.
Pada 10 April 2025, Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif timbal balik yang lebih tinggi (kecuali untuk Tiongkok), menurunkan tarif ke baseline 10% untuk mendorong negosiasi perdagangan. Jeda ini akan berakhir pada 9 Juli 2025, dengan kemungkinan perpanjangan untuk negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik.
Tarif pada Elektronik dan Barang Tiongkok:
Pada 12 April 2025, Trump menegaskan bahwa tidak ada pengecualian tarif untuk elektronik, meskipun U.S. Customs and Border Protection sempat mengumumkan pengecualian untuk smartphone, komputer, dan chip pada 11 April. Trump menyatakan tarif semikonduktor akan diterapkan dalam "bucket tarif yang berbeda" dan rinciannya akan diumumkan kemudian.
Untuk barang asal Tiongkok yang memenuhi syarat pengecualian de minimis, tarif dinaikkan efektif 2 Mei 2025 menjadi 120% ad valorem atau $100 per item, dengan rencana kenaikan menjadi $200 per item dibatalkan. Pada 14 Mei 2025, tarif ini diturunkan menjadi 54% ad valorem atau $100 per item.
Tarif Otomotif:
Pada 3 April 2025, tarif 25% diberlakukan untuk impor mobil, mulai dari mobil jadi dan diperluas ke suku cadang otomotif hingga 3 Mei 2025. Tujuannya adalah untuk mendorong manufaktur domestik, meskipun ini dapat memengaruhi rantai pasok global.
Pemberian rabat sementara diberikan untuk mobil yang dirakit di AS: 3,75% dari harga jual pada tahun pertama dan 2,5% pada tahun kedua.
Tarif Khusus Lain:
Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan tarif 25% untuk semua impor dari negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela, termasuk Tiongkok, yang merupakan pembeli utama minyak Venezuela.
Trump juga mengancam tarif 100% untuk film asing dan 25% untuk produk Apple kecuali iPhone diproduksi di AS.
Tantangan Hukum:
Pada 28 Mei 2025, Pengadilan Perdagangan Internasional AS (CIT) menyatakan tarif "fentanyl" dan tarif timbal balik tidak sah karena melampaui kewenangan presiden berdasarkan IEEPA. Namun, pada 29 Mei 2025, Pengadilan Banding Sirkuit Federal memberikan penahanan sementara, memungkinkan tarif tetap berlaku selama proses banding berlangsung.
Trump menyebut keputusan CIT sebagai "mengerikan" dan berharap Mahkamah Agung AS akan membatalkannya, mengklaim keputusan tersebut melemahkan kekuasaan presiden.
Dampak Ekonomi:
Tarif ini meningkatkan pendapatan pemerintah AS sebesar 78% dalam dua bulan terakhir, mencapai $68,9 miliar dalam lima bulan pertama 2025. Namun, Congressional Budget Office memproyeksikan tarif ini dapat meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Tarif diperkirakan menambah beban pajak rata-rata $1.200 per rumah tangga AS pada 2025, karena biaya tarif biasanya diteruskan ke konsumen AS.
Perusahaan seperti Walmart dan Amazon telah memperingatkan bahwa tarif akan meningkatkan harga barang.
Respons Internasional:
Tiongkok membalas dengan tarif 125% untuk beberapa barang AS, sementara Kanada dan Meksiko menyatakan keprihatinan atas tarif yang memengaruhi hubungan perdagangan.
Uni Eropa memulai konsultasi publik pada 8 Mei 2025 untuk kemungkinan tindakan balasan terhadap tarif otomotif, timbal balik, dan aluminium AS, menargetkan produk AS senilai €95 miliar.
Inggris mendapatkan pengecualian sementara dari tarif baja 50% berkat kesepakatan perdagangan awal dengan AS.
Kebijakan Perdagangan Masa Depan:
Pada 11 Juni 2025, Trump menyatakan akan mengirim surat ke mitra dagang dalam 1-2 minggu untuk menetapkan tarif unilateral sebelum batas waktu 9 Juli 2025. Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan kemungkinan perpanjangan jeda tarif untuk 18 mitra dagang utama yang bernegosiasi dengan itikad baik.
AS dan Tiongkok menyepakati kerangka kerja untuk meredakan ketegangan perdagangan pada Juni 2025, meskipun implementasinya masih menunggu persetujuan Trump dan Presiden Xi Jinping.
Tarif Trump menuai kontroversi, dengan pendukung mengklaim tarif melindungi industri AS dan meningkatkan pendapatan pemerintah, sementara kritikus memperingatkan dampaknya terhadap inflasi, harga konsumen, dan hubungan perdagangan global.