Pendiri Telegram Pavel Durov Klaim Keracunan Hampir Fatal Terkait Rusia

Pavel Durov, pendiri Telegram, mengungkapkan dalam wawancara terbaru bahwa ia percaya ia mengalami upaya keracunan yang nyaris fatal pada tahun 2018. Insiden yang diduga terjadi selama periode ketegangan tinggi dengan pemerintah Rusia setelah perusahaannya menolak untuk mematuhi tuntutan keamanan nasional.

🇷🇺 Konteks Permintaan Rusia

Penolakan Kunci: Dugaan keracunan terjadi tak lama setelah Telegram menolak permintaan dari Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) untuk kunci enkripsi yang diperlukan untuk mengakses data pesan pengguna. Rusia melarang aplikasi pesan tersebut pada April 2018. Insiden: Durov menggambarkan kembali ke rumah suatu malam dan menyadari sesuatu yang ditinggalkan oleh "tetangga aneh" di sekitar pintu. Sekitar satu jam kemudian, dia merasakan rasa sakit yang sangat parah di seluruh tubuhnya. Dia mencoba untuk bangkit, menyatakan, "Saya merasa bahwa fungsi tubuh saya mulai mati." Konteks Lebih Luas: Waktu kejadian sejalan dengan insiden-insiden profil tinggi lainnya yang diduga keracunan yang dipimpin negara terhadap lawan, seperti serangan agen saraf terhadap Sergei Skripal di Inggris pada Maret 2018. Insiden ini juga terjadi saat Durov mengumpulkan $1,7 miliar untuk proyek terkait Jaringan Terbuka (TON).

🇫🇷 Tuduhan Terbaru Tekanan Prancis

Klaim keracunan Durov mengikuti postingan terbaru lainnya di mana ia menuduh pejabat intelijen Prancis mencoba memerasnya. Dia mengklaim bahwa pihak berwenang Prancis menekannya untuk melarang saluran Telegram pro-Rusia menjelang pemilihan Moldova setahun yang lalu. Dia menuduh bahwa para pejabat menyarankan bahwa bekerja sama akan menghasilkan pernyataan yang menguntungkan yang diberikan kepada hakim Prancis yang telah memerintahkan penangkapannya pada Agustus 2024, sebuah tindakan yang dinyatakan Durov sebagai upaya yang tidak dapat diterima untuk campur tangan dalam proses peradilan.

📌 Kesimpulan

Pernyataan Pavel Durov tentang dugaan upaya keracunan yang hampir fatal pada tahun 2018 menyoroti risiko politik serius yang dihadapinya karena menolak untuk mengorbankan enkripsi dan privasi pengguna Telegram yang diminta oleh pemerintah Rusia. Ini, digabungkan dengan klaim terbarunya tentang pemerasan oleh intelijen Prancis terkait pemilihan Moldova, menggambarkan Telegram dan pendirinya sebagai target kunci dalam perang informasi geopolitik, menyoroti tekanan intens yang ditempatkan pada platform yang dibangun berdasarkan prinsip desentralisasi dan komunikasi yang aman.

🔐 Penafian

Artikel ini adalah ringkasan berita terkait klaim yang dibuat oleh Pavel Durov mengenai dugaan campur tangan politik dan kerugian pribadi. Ini tidak boleh dianggap sebagai saran keuangan atau investasi. Pasar cryptocurrency sangat fluktuatif dan berisiko tinggi. Selalu lakukan penelitian menyeluruh Anda sendiri (DYOR) dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional.

TON2.16%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)