Dalam beberapa hari terakhir, pasar keuangan global menyaksikan penurunan tajam obligasi pemerintah Amerika dengan jangka waktu 10 tahun. Ini bukan hanya fenomena teknis, tetapi mencerminkan tekanan keuangan yang sangat besar yang dihadapi Kementerian Keuangan Amerika. Dengan skala utang federal yang mendekati 40.000 triliun USD, pertanyaan besar yang muncul adalah: Apa yang akan dilakukan Amerika untuk mengatasi utang raksasa ini? Apakah ada skenario yang mirip dengan sejarah, ketika Washington pernah menggunakan strategi devaluasi mata uang untuk memindahkan beban utang? Dan jika skenario ini terulang, dapatkah Bitcoin berperan sebagai 'emas baru'?
Pelajaran Dari Era Roosevelt: USD Pernah "Dikorbankan" Untuk Menyelamatkan Kas Negara
Kembali ke periode Depresi Besar 1929-1933, Amerika jatuh ke dalam resesi parah:
Indeks saham jatuh hingga 86%, Perdagangan internasional menyusut akibat Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley, Utang publik dan pengangguran meningkat secara rekor.
Ketika Roosevelt dilantik pada tahun 1933, ia meluncurkan kebijakan "ekstrem" tetapi efektif:
Larangan kepemilikan emas oleh swasta, pemaksaan pembelian dengan harga 20 USD/oz. Setahun kemudian, Gedung Putih menaikkan harga emas menjadi 35 USD/oz, setara dengan penurunan nilai dolar lebih dari 40%.
Hasilnya, beban utang dipindahkan ke tangan publik dan internasional, sementara Amerika memulihkan sebagian neraca keuangannya. Negara-negara lain terpaksa menerima kebijakan ini, karena jika mereka keluar dari sistem yang terikat dengan USD, mereka akan terisolasi dari aliran perdagangan global.
Pelajaran ini menunjukkan: ketika utang publik melampaui batas kontrol, Amerika bersedia mengorbankan nilai USD untuk menyelamatkan sistem.
Utang Publik Amerika Saat Ini: Masalah yang Tidak Dapat Diselesaikan dengan "Metode Biasa"
Saat ini, skala utang Amerika telah membengkak puluhan kali lipat dibandingkan dengan abad sebelumnya. Dengan utang sebesar 40.000 triliun USD, ditambah dengan biaya bunga yang meroket di tengah suku bunga yang tinggi, Washington hampir tidak dapat menyelesaikannya dengan cara menaikkan pajak atau memotong pengeluaran.
Oleh karena itu, banyak ahli berpendapat bahwa Amerika mungkin sekali lagi mencari langkah-langkah non-tradisional:
Mempercepat proses pencetakan uang (monetisasi utang).Menurunkan nilai USD untuk mengurangi utang riil.
Untuk berhasil melaksanakan strategi ini, perlu memenuhi tiga syarat:
Ada kemungkinan untuk mengendalikan harga aset dasar (emas, minyak, atau aset alternatif).Menjaga agar negara lain juga terjebak dalam spiral devaluasi, agar tidak ada yang "melarikan diri" sendirian.Lakukan dengan cepat, secara mengejutkan, untuk menghindari pasar mendahului.
Mengapa Bitcoin Muncul Sebagai "Kandidat Nomor Satu"?
Jika dibandingkan dengan alat tradisional, jelas bahwa Amerika telah kehilangan keuntungan kontrolnya:
Emas: Amerika tidak lagi memiliki monopoli cadangan, Tiongkok dan Rusia sedang aktif membeli. Minyak: Hak penetapan harga sangat bergantung pada OPEC dan Rusia, tidak lagi menjadi "senjata mutlak" Washington. Saham Amerika: Sulit diterapkan, karena sebagian besar aset dimiliki oleh swasta dan investor global.
Dalam konteks itu, Bitcoin menjadi pilihan yang layak berkat karakteristiknya:
Kemampuan kelangkaan absolut: total pasokan hanya 21 juta BTC, seperti "emas digital". Sifat global: diterima secara luas, tidak berada di bawah kontrol negara mana pun. Kemampuan "lonjakan harga" yang kuat: dengan kapitalisasi yang masih kecil dibandingkan dengan emas, hanya perlu Amerika "memberi dukungan", harga Bitcoin bisa meningkat berkali-kali.
Jika Amerika secara diam-diam mengakumulasi cadangan Bitcoin, kemudian mengumumkan kebijakan untuk meningkatkan nilai Bitcoin dalam sistem keuangan, skenario ini akan mirip dengan apa yang dilakukan Roosevelt dengan emas. Sebuah "revaluation" dapat membantu Amerika mengurangi sebagian beban utang publik.
Hambatan Besar Dalam "Skenario Bitcoin"
Namun, dibandingkan dengan tahun 1930-an, Amerika saat ini menghadapi lebih banyak kesulitan:
Amerika telah kehilangan kredibilitas mata uang: dari negara pengekspor industri menjadi negara pengimpor, defisit anggaran yang terus-menerus. Gerakan de-dollarization: banyak negara sedang membangun mekanisme pembayaran dengan yuan, rubel, emas, atau uang digital. Pasar global bereaksi sangat cepat: berbeda dengan era koran, saat ini informasi menyebar secara instan, membuat setiap rencana ‘serangan mendadak’ Amerika mudah terdeteksi dan dibongkar.
Bitcoin – "Perbatasan Terakhir" Dalam Era Krisis Utang
Meskipun belum dapat dipastikan apakah Amerika akan memilih Bitcoin, tetapi posisi Bitcoin dalam sistem keuangan global pasti semakin penting. Itu lahir dari krisis tahun 2008, dan sepenuhnya mungkin menjadi pusat dari krisis keuangan baru.
Jika skenario "penilaian ulang Bitcoin" terjadi, dunia dapat memasuki era baru, di mana hanya ada dua jenis orang yang ada: pemegang Bitcoin dan orang yang tidak memiliki Bitcoin. Kedengarannya ekstrem, tetapi dalam konteks volatilitas, apa yang dulu dianggap fiksi ilmiah bisa menjadi kenyataan dalam dekade mendatang.
Kesimpulan
Krisis utang publik Amerika adalah pemicu yang terpendam untuk serangkaian gejolak global. Sejarah Roosevelt menunjukkan bahwa Washington siap menggunakan langkah "devaluasi" untuk menyelesaikan utang. Di era digital, Bitcoin kemungkinan besar akan menjadi alat baru yang menggantikan emas.
Apakah Amerika benar-benar memilih jalur ini atau tidak, yang pasti adalah: kita hidup di era yang tidak pasti, di mana norma keuangan lama dapat runtuh kapan saja. Menjaga diri kita siap – baik dalam kesadaran maupun aset – adalah satu-satunya cara untuk tidak tertinggal.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Krisis Utang Publik Amerika Dan Peran Potensial Bitcoin
Dalam beberapa hari terakhir, pasar keuangan global menyaksikan penurunan tajam obligasi pemerintah Amerika dengan jangka waktu 10 tahun. Ini bukan hanya fenomena teknis, tetapi mencerminkan tekanan keuangan yang sangat besar yang dihadapi Kementerian Keuangan Amerika. Dengan skala utang federal yang mendekati 40.000 triliun USD, pertanyaan besar yang muncul adalah: Apa yang akan dilakukan Amerika untuk mengatasi utang raksasa ini? Apakah ada skenario yang mirip dengan sejarah, ketika Washington pernah menggunakan strategi devaluasi mata uang untuk memindahkan beban utang? Dan jika skenario ini terulang, dapatkah Bitcoin berperan sebagai 'emas baru'?