
(Sumber: hyperfoundation)
Hyperliquid didirikan oleh Jeff Yan, mantan trader di Hudson River Trading, bersama pengembang anonim iliensinc. Berbasis di Singapura, tim intinya terdiri dari sekitar 15 orang. Hyperliquid memfokuskan layanannya pada kontrak perpetual, memungkinkan pengguna melakukan perdagangan on-chain tanpa KYC. Platform yang anonim dan sangat efisien dengan cepat menjadikan Hyperliquid sebagai salah satu pesaing utama di industri. Saat ini, Hyperliquid bersaing dengan nama besar seperti dYdX dan GMX.
Salah satu inovasi utama Hyperliquid adalah mekanisme Hyperliquidity Provider (HLP). HLP merupakan pool likuiditas otomatis; setelah pengguna menyetorkan dana, sistem secara berkelanjutan menghasilkan penawaran beli dan jual, memastikan adanya pihak lawan untuk setiap transaksi.
Saat ini, pool likuiditas otomatis HLP telah melampaui USD 500 juta aset dan menjadi pendorong utama pertumbuhan Hyperliquid. Desain ini memungkinkan Hyperliquid mengatasi dilema klasik antara menarik pengguna dan market maker, sehingga operasi pasar berlangsung lebih lancar. Namun, mekanisme HLP memicu perdebatan: berperan sebagai peserta pasar dan penyedia likuiditas sekaligus berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, sehingga memunculkan pertanyaan tentang keadilan dalam trading.
Hyperliquid mengklaim menawarkan trading yang transparan dan dapat diverifikasi, namun tata kelola sebenarnya sangat terpusat. Data menunjukkan saat ini hanya terdapat sekitar 24 validator, dengan hampir dua pertiga bobot staking HYPE dikendalikan oleh Hyper Foundation, memberikan pengaruh besar terhadap keputusan platform. Ketika ada transaksi token yang mengancam stabilitas sistem, validator dapat membatalkan transaksi untuk mencegah likuidasi vault (penyimpanan). Fakta ini menegaskan bahwa Hyperliquid masih memiliki karakteristik terpusat.
Platform ini mengalokasikan sebagian besar biaya transaksi untuk membeli kembali token HYPE, menciptakan siklus di mana pasar modal dan likuiditas saling memperkuat. Dana cadangan telah melampaui USD 1,4 miliar.
Pendukung menilai ini sebagai pendorong pertumbuhan, sementara kritikus mengingatkan bahwa penurunan volume trading dapat melemahkan mekanisme buyback. Paradigm telah mengumumkan dana sebesar USD 888 juta untuk investasi di HYPE, sehingga investor tradisional dapat berpartisipasi secara tidak langsung dalam ekosistem Hyperliquid.
Proposal HIP-3 terbaru memungkinkan pengembang menciptakan pasar kontrak perpetual di HyperCore tanpa perlu persetujuan dari platform. Setiap pasar wajib mengunci 500.000 token HYPE sebagai jaminan, yang dapat disita sebagian atau seluruhnya jika melanggar protokol. Fitur ini membuat Hyperliquid semakin berorientasi pada pengguna, menggabungkan kapabilitas bursa Coinbase dengan karakteristik Ethereum Layer 1 (L1) untuk menawarkan fleksibilitas luar biasa.
Sifat lintas batas dan tanpa audit Hyperliquid memancing perhatian regulator. Walaupun regulator AS mulai melonggarkan pembatasan, posisi Hyperliquid yang sensitif membuat prospek jangka panjangnya tetap tidak pasti.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Web3, silakan daftar melalui tautan berikut: https://www.gate.com/
Hyperliquid memanfaatkan tim kecil yang gesit serta mekanisme inovatif untuk menguasai pasar kontrak perpetual dengan cepat. Baik melalui likuiditas HLP, sistem buyback token, maupun penciptaan pasar berbasis pengguna, platform ini menunjukkan ambisinya menantang exchange tradisional. Meski demikian, isu seputar desentralisasi dan risiko regulasi tetap menjadi fokus utama. Transformasi Hyperliquid bukan hanya cerminan inovasi trading kripto. Ini juga menjadi medan uji bagi aturan industri dan model tata kelola baru.





