
Walau pasar cryptocurrency dikenal beroperasi tanpa henti, aset digital tetap dapat mengalami jeda sementara dalam perdagangan. Artikel ini mengulas konsep trading halt di dunia crypto, penerapannya, alasan, dan dampaknya bagi trader.
Trading halt merupakan penangguhan sementara aktivitas jual beli atas aset tertentu di exchange. Trader tetap dapat mengakses akun selama periode ini, namun tidak bisa melakukan transaksi sampai trading halt dicabut. Mekanisme ini mirip circuit breaker di pasar saham tradisional, berfungsi memberi waktu jeda saat kondisi pasar ekstrem.
Di pasar cryptocurrency, trading halt umumnya diterapkan oleh platform trading terpusat, bukan berlaku secara keseluruhan pasar. Berbeda dari pasar saham yang memiliki aturan standar circuit breaker, platform crypto memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menerapkan trading halt. Pemicu trading halt bisa berupa masalah keamanan, volatilitas ekstrem, atau isu likuiditas. Beberapa protokol trading terdesentralisasi juga menyediakan mekanisme penghentian perdagangan dalam kondisi khusus.
Platform trading biasanya menjadikan perlindungan konsumen sebagai alasan utama penerapan trading halt. Alasan yang umum antara lain:
Pada seluruh skenario tersebut, platform bertujuan melindungi pengguna dengan menangguhkan aktivitas perdagangan secara sementara.
Trading halt di pasar crypto memiliki manfaat sekaligus kekurangan:
Kelebihan:
Kekurangan:
Salah satu strategi untuk menghindari trading halt adalah menggunakan wallet self-custodial. Dengan memindahkan aset crypto dari platform trading ke wallet pribadi, trader memiliki kendali penuh atas asetnya. Pendekatan ini menghilangkan risiko terkena trading halt yang diterapkan platform, sebab pengguna memiliki akses langsung ke private key dan dapat bertransaksi bebas di blockchain.
Trading halt di pasar cryptocurrency merupakan solusi yang memiliki dua sisi. Di satu sisi, bertujuan melindungi trader dan menjaga stabilitas pasar, namun juga membawa keterbatasan dan ketidakpastian. Seiring ekosistem crypto terus berkembang di tahun 2025, pemahaman trader terhadap trading halt dan strategi seperti self-custody menjadi sangat penting agar tetap memegang kendali atas aset. Pada akhirnya, efektivitas trading halt di pasar crypto masih menjadi perdebatan, menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan kebebasan pasar dan perlindungan investor di lanskap keuangan yang terus berubah.
Benar, pasar crypto beroperasi 24/7 sehingga memungkinkan perdagangan kapan saja, berbeda dengan pasar saham tradisional yang memiliki jam terbatas.
Bisa, potensi profit $100 per hari dari trading crypto memang ada. Namun, hal ini membutuhkan pengetahuan, strategi, dan manajemen risiko yang baik. Profit konsisten bergantung pada kondisi pasar dan kemampuan trading Anda.
Kebanyakan cryptocurrency exchange utama beroperasi 24/7, sehingga pengguna dapat memperdagangkan aset digital kapan saja. Ketersediaan nonstop ini menjadi ciri khas pasar crypto, membedakannya dari bursa saham tradisional.











