Pada tahun 2025, Pi Network berada di bawah pengawasan regulasi ketat dari SEC terkait kepatuhan KYC dan praktik privasi data. Jaringan ini menetapkan tenggat waktu KYC penting pada 28 Februari 2025, mewajibkan verifikasi agar pengguna dapat mengakses token Pi hasil penambangan dan berpartisipasi di ekosistem mainnet. Tekanan regulasi makin meningkat menyusul transisi jaringan ke Open Network.
Regulator menyoroti masalah utama pada sistem penyimpanan data terpusat Pi Network. Meskipun mengklaim sebagai blockchain terdesentralisasi, Pi Network menyimpan data KYC sensitif pengguna di database terpusat, sehingga menimbulkan kerentanan privasi dan masalah kepatuhan yang signifikan.
Perbedaan antara struktur Pi Network dan standar regulasi terlihat pada praktik pengelolaan data berikut:
| Aspek | Pendekatan Pi Network | Kekhawatiran SEC |
|---|---|---|
| Penyimpanan KYC | Database terpusat | Rentan terhadap pelanggaran |
| Kontrol Validator | Sentralisasi tim inti | Tidak sepenuhnya terdesentralisasi |
| Data Pengguna | Pengumpulan wajib | Pelanggaran hak privasi |
| Smart Contract | Potensi kerentanan | Risiko keamanan aset pengguna |
Sistem KYC Pi Network memadukan verifikasi otomatis AI dengan proses peninjauan komunitas, tetapi pendekatan hybrid ini menimbulkan pertanyaan terkait standar perlindungan data. Otoritas Vietnam mengeluarkan peringatan eksplisit atas penggunaan Pi Network, memperkuat kekhawatiran SEC terkait kerangka kepatuhan platform ini.
Pengawasan regulasi akhirnya memaksa Pi Network meningkatkan perlindungan privasi data sambil tetap mempertahankan persyaratan KYC wajib, sehingga menciptakan tantangan dalam menyeimbangkan aksesibilitas dan kepatuhan regulasi di ekosistem cryptocurrency.
Pi Network menghadapi hambatan regulasi besar di berbagai yurisdiksi utama, sehingga membutuhkan strategi adaptasi agar dapat memenuhi beragam kerangka hukum. Pada Februari 2025, jaringan ini memberlakukan pembatasan regional bagi pengguna di Tiongkok, di mana regulasi cryptocurrency sangat ketat. Peserta Pi Network di Tiongkok berisiko menerima sanksi administratif berupa denda atau tuntutan pidana terkait aktivitas penggalangan dana ilegal tanpa perlindungan hukum.
Perbandingan lanskap regulasi menunjukkan perbedaan berikut:
| Wilayah | Sikap Regulasi | Kekhawatiran Utama | Tanggapan Pi Network |
|---|---|---|---|
| Tiongkok | Sangat ketat | Tuntutan penggalangan dana ilegal | Pembatasan regional |
| AS | Pengawasan meningkat | Regulasi sekuritas | Pengecualian pengguna |
| Uni Eropa | Fokus kepatuhan | Privasi data (GDPR) | Pengecualian pengguna |
Pi Network telah mengecualikan pengguna dari AS dan Uni Eropa akibat tekanan regulasi yang meningkat. Pendaftaran proyek di AS menambah tantangan, karena transaksi melalui saluran tidak patuh (IOU atau OTC) dapat berisiko menurunkan nilai aset dan menimbulkan risiko hukum bagi investor. Pelanggaran regulasi data Uni Eropa juga berpotensi menimbulkan denda besar bagi tim serta mengancam privasi data pengguna.
Di tengah tantangan ini, Pi Network mendapatkan penerimaan merchant di berbagai negara, menandakan meningkatnya kepercayaan terhadap potensi kelayakan sebagai mata uang digital. Transisi ke Open Mainnet pada Februari 2025 menjadi pencapaian penting dalam menghadapi kerumitan regulasi global.
Pada tahun 2025, Pi Network mengalami pelanggaran keamanan besar yang menyebabkan kerugian sekitar US$2 miliar akibat eksploitasi kerentanan smart contract. Insiden ini menjadi salah satu kegagalan keamanan terbesar di sektor cryptocurrency tahun itu dan menyoroti risiko signifikan pada proyek blockchain spekulatif.
Keruntuhan terjadi setelah penurunan tajam nilai pasar token PI:
| Periode | Rentang Harga | Perubahan Kapitalisasi Pasar |
|---|---|---|
| Sebelum pelanggaran | US$0,35-0,36 | ~US$2,9 miliar |
| Setelah pelanggaran | Di bawah US$0,20 | ~US$0,9 miliar |
| Upaya pemulihan | US$0,22-0,25 | ~US$1,8 miliar |
Pakar keamanan menelusuri pelanggaran tersebut pada praktik audit yang tidak memadai dan kegagalan operasional keamanan dalam arsitektur smart contract Pi Network. Peristiwa ini terjadi di periode paling rentan bagi industri kripto, di mana sepanjang tahun 2025 telah terjadi kerugian lebih dari US$2 miliar dari 149 insiden keamanan sebelum pelanggaran Pi Network.
Kasus Pi Network memperlihatkan betapa cepatnya nilai token dapat anjlok ketika aspek fundamental keamanan dikompromikan. Setelah insiden, Pi melakukan pembaruan sistem secara komprehensif untuk mengatasi kerentanan tersebut, namun kepercayaan investor tetap sangat terguncang. Kegagalan keamanan ini menjadi peringatan penting mengenai pentingnya perlindungan smart contract yang kokoh, terutama untuk proyek yang mengelola miliaran aset pengguna.
Pada 2025, pi coin memiliki nilai terbatas karena belum terdaftar di bursa utama. Nilainya sangat bergantung pada pertumbuhan dan adopsi jaringan di masa mendatang.
Per 2025-11-08, US$100 setara dengan sekitar 438,79 PI coin.
Per November 2025, 1.000 Pi bernilai sekitar US$54,82 berdasarkan kurs pasar saat ini.
Ya, Anda dapat menjual pi coin di bursa cryptocurrency yang terpercaya. Fase mainnet Pi Network kini memungkinkan perdagangan. Pastikan memilih platform yang aman untuk bertransaksi.
Bagikan
Konten