Keputusan kebijakan Federal Reserve secara signifikan memengaruhi sentimen dan harga pasar kripto. Perubahan suku bunga, khususnya, memainkan peran penting dalam membentuk perilaku investor dan dinamika pasar. Ketika The Fed menurunkan suku bunga, arus modal ke aset kripto biasanya meningkat karena investor mencari imbal hasil lebih tinggi. Sebaliknya, kenaikan suku bunga dapat meredam minat terhadap aset kripto. Hubungan ini tercermin dalam data historis berikut:
Tahun | Perubahan Suku Bunga Fed | Perubahan Harga Bitcoin |
---|---|---|
2020 | Turun mendekati nol | +303% |
2022 | Beberapa kali kenaikan | -65% |
2025 | Turun ke 3,25% | +30% |
Kebijakan moneter The Fed juga memengaruhi likuiditas global, yang berdampak langsung pada pasar kripto. Kebijakan ekspansif seperti quantitative easing cenderung mendorong harga kripto naik dengan meningkatkan jumlah uang beredar dan menurunkan nilai relatif mata uang fiat. Hal ini terlihat pada periode 2020-2021 saat Bitcoin mencetak rekor tertinggi di tengah stimulus moneter besar-besaran. Pernyataan regulasi dari The Fed juga dapat memengaruhi sentimen pasar. Misalnya, pengumuman tahun 2025 tentang cadangan strategis Bitcoin dan penimbunan aset digital menyebabkan lonjakan harga kripto, menegaskan pengaruh The Fed dalam membentuk persepsi pasar dan tren investasi di sektor kripto.
Hubungan antara data inflasi dan pergerakan harga Bitcoin menjadi perhatian utama dalam pasar kripto. Riset menunjukkan korelasi jangka panjang antara harga Bitcoin dan ekspektasi inflasi, dengan berbagai metrik inflasi menjadi indikator tren harga Bitcoin. Studi time-series yang menelaah hubungan antara Bitcoin dan tingkat ekspektasi inflasi ke depan menemukan bahwa ekspektasi inflasi merupakan prediktor signifikan harga Bitcoin secara statistik, baik dalam interval bulanan maupun kuartalan.
Untuk mengilustrasikan korelasi ini, perhatikan perbandingan berikut:
Metrik Inflasi | Korelasi dengan Harga Bitcoin |
---|---|
RVV | Korelasi positif kuat |
CPI | Korelasi positif sedang |
PCE | Korelasi positif lemah |
Pengumuman Consumer Price Index (CPI) menunjukkan dampak signifikan terhadap harga Bitcoin. Analisis pergerakan harga harian Bitcoin dari harga pembukaan pada hari laporan CPI hingga harga pembukaan keesokan harinya menampilkan pola menarik. Sebagai contoh, saat laporan CPI menunjukkan penurunan inflasi dari 8,2% menjadi 7,7% (tahunan) antara September dan Oktober 2022, harga Bitcoin melonjak 9,68%.
Korelasi ini menegaskan potensi Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, meskipun hubungannya bersifat kompleks dan multifaktor. Ketika ekspektasi inflasi meningkat, investor cenderung memandang Bitcoin sebagai penyimpan nilai, yang dapat mendorong kenaikan harga. Namun, penting dicatat bahwa faktor lain seperti sentimen pasar dan perkembangan regulasi juga sangat memengaruhi dinamika harga Bitcoin.
Hubungan antara volatilitas pasar saham dan harga kripto semakin kuat pada 2025, dengan koefisien korelasi 0,7 yang menunjukkan keterkaitan positif yang tinggi. Korelasi ini mengindikasikan bahwa fluktuasi di pasar saham tradisional kerap diikuti pergerakan serupa di pasar kripto. Misalnya, saat S&P 500 mengalami penurunan tajam, aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum cenderung bergerak turun dalam waktu singkat. Interkoneksi ini tercermin pada performa Astra Nova ($RVV), token Web3 MetaRPG, yang memperlihatkan sensitivitas tinggi terhadap tren pasar yang lebih luas. Untuk mengilustrasikan hubungan ini, perhatikan data berikut:
Indikator Pasar | Perubahan 24 jam | Tren 7 hari |
---|---|---|
S&P 500 | -2,5% | -4,2% |
Astra Nova ($RVV) | -11,047% | Data tidak tersedia |
Penurunan harga $RVV yang lebih dalam dibandingkan S&P 500 menunjukkan efek amplifikasi volatilitas pasar pada aset kripto. Sensitivitas ini disebabkan oleh imaturitas pasar kripto dan sifat spekulatif banyak aset digital. Oleh karena itu, investor dan trader perlu ekstra waspada dengan mempertimbangkan indikator ekonomi makro dan performa pasar saham saat membuat keputusan di pasar kripto.
Donald Trump crypto coin adalah memecoin bernama $TRUMP yang diluncurkan sebelum pelantikan dirinya. Koin ini menarik perhatian dan menimbulkan kontroversi di dunia kripto.
Per 20 Oktober 2025, koin RVV diperdagangkan di harga $1.094 USD. Jumlah sirkulasi saat ini mencapai 994,53 miliar RVV.
Elon Musk tidak memiliki koin kripto resmi. Namun, Dogecoin (DOGE) paling sering dikaitkan dengannya karena endorsement dan dukungan yang konsisten.
BullZilla, yang saat ini masih presale, memperlihatkan potensi pertumbuhan 1000x. Landasan yang kuat dan daya tarik pasar menjadikannya memecoin dengan peluang kenaikan eksplosif.