
Mata uang fiat merupakan konsep utama dalam ekonomi dan keuangan modern. Artikel ini membahas sifat mata uang fiat, nilai yang dikandungnya, serta perbandingannya dengan aset digital.
Mata uang fiat adalah uang yang diterbitkan pemerintah tanpa dukungan komoditas fisik seperti emas atau perak. Nilainya didasarkan pada kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap pemerintah penerbit. Contoh mata uang fiat antara lain Dolar AS, Euro, dan Pound Inggris. Mata uang fiat menjadi alat tukar utama di hampir seluruh negara, digunakan dalam transaksi sehari-hari dan sebagai penyimpan nilai.
Karakteristik utama mata uang fiat:
Nilai mata uang fiat tidak melekat secara intrinsik, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Tidak seperti mata uang berbasis komoditas di masa lalu, mata uang fiat memungkinkan kebijakan moneter yang lebih fleksibel. Bank sentral dapat mengatur jumlah uang beredar untuk mengatasi tantangan ekonomi seperti inflasi atau resesi.
Walaupun mata uang fiat dan aset digital sama-sama berfungsi sebagai alat tukar, terdapat sejumlah perbedaan utama:
Aset digital memberikan alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, menawarkan keunggulan seperti transaksi lintas negara dan fitur uang yang dapat diprogram.
Mata uang fiat tetap menjadi bentuk uang utama dalam ekonomi global, didukung otoritas pemerintah dan diterima luas untuk transaksi barang maupun jasa. Meski aset digital menawarkan inovasi baru, mata uang fiat tetap berperan penting dalam sistem ekonomi dunia. Memahami karakter mata uang fiat dan kaitannya dengan perkembangan aset digital sangat penting untuk menavigasi perubahan di lanskap keuangan global.
Nilai fiat adalah nilai cryptocurrency yang dinyatakan dalam mata uang konvensional terbitan pemerintah seperti USD atau EUR. Istilah ini membantu pengguna memahami nilai nyata crypto dan membandingkan berbagai aset digital.
Uang fiat ialah mata uang yang diterbitkan pemerintah tanpa didukung komoditas fisik. Nilainya bersumber pada kepercayaan publik terhadap pemerintah dan perekonomiannya.
Fiat berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘jadilah’. Dalam konteks keuangan, istilah ini merujuk pada uang terbitan pemerintah yang tidak didukung komoditas fisik.
Tidak, fiat umumnya tidak mempertahankan nilainya dalam jangka panjang akibat inflasi. Sebagian besar mata uang fiat mengalami penurunan daya beli seiring waktu, dengan tingkat inflasi tahunan rata-rata 2-3%.











