USDT adalah stablecoin yang dipatok pada nilai dolar AS. Tujuannya adalah agar 1 USDT selalu setara dengan 1 USD, yang bertujuan untuk mengatasi masalah volatilitas harga yang berlebihan dalam cryptocurrency. Sebagai perwakilan stablecoin, USDT banyak digunakan dalam perdagangan dan pembayaran.
Nilai USDT didukung oleh aset cadangan. Tether mengklaim bahwa untuk setiap 1 USDT yang diterbitkan, ada jumlah yang setara dengan dolar AS atau aset lain yang disimpan dalam cadangan. Mekanisme ini memungkinkan pengguna untuk menukarkan USDT dengan dolar AS kapan saja, sehingga menjaga harga stabil USDT.
Di pasar cryptocurrency, penggunaan USDT sangat luas. Pertama, ini adalah aset yang paling banyak digunakan dalam pasangan perdagangan, dan hampir semua bursa mendukung perdagangan USDT. Kedua, USDT digunakan untuk peminjaman DeFi, kolam likuiditas, dan transfer lintas batas. Akhirnya, banyak investor memilih untuk memegang USDT selama gejolak pasar untuk melindungi terhadap risiko.
Selain USDT, ada stablecoin lain di pasar seperti USDC dan DAI. Dibandingkan, keuntungan terbesar dari USDT adalah volume perdagangan yang besar dan penerimaan yang tinggi. Namun, kerugiannya adalah kurangnya transparansi, sementara stablecoin seperti USDC lebih ketat dalam kepatuhan dan audit. Bagi pemula, memahami perbedaan ini dapat membantu membuat pilihan yang lebih sesuai.
Meskipun USDT banyak digunakan, itu tidak tanpa risiko. Ketidakpastian dalam kebijakan regulasi, masalah dengan transparansi cadangan, dan tantangan hukum potensial dapat mempengaruhi nilai USDT. Oleh karena itu, investor perlu tetap waspada dan menghindari ketergantungan yang berlebihan pada satu stablecoin.
USDT adalah stablecoin yang paling banyak digunakan secara global, memberikan stabilitas dan likuiditas kepada pasar cryptocurrency. Memahami mekanisme operasinya dan risiko-risikonya dapat membantu pemula berinvestasi dan berdagang dengan lebih aman dan efisien.