Seiring perkembangan pasar kripto yang terus berlangsung, kebutuhan pengguna di bursa utama mengalami pergeseran yang signifikan. Artikel ini membahas secara mendalam preferensi, tren, dan ekspektasi pengguna Tionghoa dalam menggunakan bursa kripto di tahun 2025.
Responden survei kali ini sangat beragam dan representatif. Sekitar 75% responden adalah pelaku industri kripto, sehingga hasil survei merefleksikan sudut pandang internal industri. Dari segi pengalaman investasi, hampir separuh (48,7%) merupakan pemula dengan pengalaman kurang dari 1 tahun, sedangkan investor berpengalaman 1-3 tahun dan lebih dari 3 tahun masing-masing sekitar 25%. Komposisi ini memungkinkan pemahaman atas pandangan pemula maupun investor berpengalaman.
Menariknya, intensitas investasi para responden juga berbeda-beda. Hampir setengah responden mengalokasikan kurang dari 10% pendapatan bulanan untuk investasi kripto, sementara 13,3% menginvestasikan lebih dari 50% pendapatan. Variasi proporsi investasi ini menunjukkan beragam preferensi risiko di pasar kripto.
Dalam pemilihan bursa kripto, sejumlah platform internasional ternama menjadi pilihan utama pengguna Tionghoa. Salah satu bursa global terkemuka menonjol sebagai yang paling sering digunakan serta menjadi tempat penyimpanan aset kripto terbesar bagi 60% responden. Data ini menegaskan dominasi platform tersebut di komunitas pengguna Tionghoa.
Faktor utama yang dipertimbangkan pengguna saat memilih bursa adalah reputasi merek, keamanan, dan likuiditas. Artinya, pengguna semakin mengutamakan reliabilitas dan kedalaman pasar dari platform. Dari segi gaya listing, 59,2% responden cenderung memilih bursa yang aktif melisting aset baru berkualitas, mencerminkan minat besar terhadap aset kripto baru.
Tren lain yang patut diperhatikan adalah layanan Web3 wallet dari bursa arus utama. Dua platform internasional ternama mendominasi segmen ini dengan tingkat penggunaan Web3 wallet gabungan mencapai 90%. Angka ini menunjukkan keberhasilan bursa utama dalam membangun ekosistem Web3.
Setahun terakhir, pengguna Tionghoa menunjukkan pertumbuhan positif dalam penggunaan bursa kripto. Sebanyak 80,5% pengguna menyatakan frekuensi penggunaan meningkat, dan 77,4% menambah alokasi aset kripto di bursa. Tren ini kemungkinan dipengaruhi membaiknya kondisi pasar atau meningkatnya kepercayaan terhadap fitur bursa.
Dari sisi imbal hasil, 54,4% pengguna menyebutkan keuntungan di periode ini melebihi periode sebelumnya, memperlihatkan peningkatan profitabilitas secara keseluruhan. Namun, dua bursa internasional utama juga menjadi platform yang paling banyak ditinggalkan oleh pengguna. Fenomena kontradiktif ini dapat menandakan persaingan pasar yang makin ketat dan kebutuhan diversifikasi platform.
Alasan utama pengguna berhenti menggunakan bursa adalah masalah listing dan insiden keamanan. Ini menunjukkan perhatian tinggi terhadap transparansi dan keamanan, sekaligus menjadi acuan penting bagi pengembangan bursa ke depan.
Ke depan, sikap pengguna Tionghoa terhadap bursa kripto menunjukkan kontradiksi tertentu. Di satu sisi, 69,5% responden mempertimbangkan penggunaan solusi trading terdesentralisasi, dan 63,9% percaya trading terdesentralisasi pada akhirnya akan sepenuhnya menggantikan bursa tradisional. Hal ini menegaskan kepercayaan pada teknologi terdesentralisasi dan keinginan atas kontrol penuh aset.
Di sisi lain, 74% responden berharap bursa lebih transparan dalam proses listing, dan 37% menyoroti transparansi cadangan aset. Meski mempertimbangkan beralih ke solusi terdesentralisasi, pengguna tetap mengharapkan peningkatan transparansi dan kredibilitas bursa utama.
Secara keseluruhan, pengguna Tionghoa di tahun 2025 menunjukkan perubahan kebutuhan yang kompleks dalam menggunakan bursa kripto. Frekuensi dan nilai investasi di platform utama meningkat, namun minat terhadap solusi terdesentralisasi juga makin besar. Sikap kontradiktif ini mencerminkan evolusi pesat dan diversifikasi kebutuhan pasar kripto.
Kedepannya, bursa kripto perlu terus meningkatkan transparansi, keamanan, dan mekanisme listing untuk memenuhi ekspektasi pengguna yang semakin tinggi. Menemukan titik keseimbangan antara layanan terpusat dan tren desentralisasi akan menjadi tantangan utama. Seiring pasar semakin matang, inovasi solusi untuk memenuhi kebutuhan keamanan, transparansi, dan efisiensi pengguna semakin diharapkan.
Per 30 Oktober 2025, 1 BTC sekitar 110.858 Dolar AS. Harga Bitcoin turun 2,81% dalam 24 jam terakhir.
Amerika Serikat memiliki sejumlah bursa kripto ternama yang menyediakan berbagai layanan trading aset digital. Bursa-bursa ini diatur secara resmi dan menawarkan ekosistem trading yang aman serta terpercaya bagi pengguna.
Bagikan
Konten



