Keterampilan Bertahan Kerja Sampingan: Mencari Sumber Pendapatan di Pasar Kerja yang Tidak Stabil

Berita tentang tingkat pengangguran di Amerika Serikat yang melonjak menjadi 4,3% membuat saya tidak bisa tidak merenungkan keamanan keuangan saya sendiri. Dalam lingkungan kerja yang bergolak seperti ini, mengandalkan satu sumber pendapatan tampak sangat berisiko. Ketika saya melihat "tingkat pengangguran yang luas meningkat menjadi 8,1%, mencakup mereka yang berhenti mencari pekerjaan atau berharap bekerja penuh waktu tetapi hanya mendapatkan pekerjaan paruh waktu," saya sangat merasakan kesulitan yang dihadapi pekerja modern.

Pekerjaan paruh waktu bukan lagi sekadar pendapatan tambahan, tetapi telah menjadi strategi bertahan hidup bagi banyak orang. Saya sendiri juga mulai mempertimbangkan beberapa pilihan yang fleksibel. Pekerjaan paruh waktu dari rumah seperti layanan pelanggan online, input data, menjalankan toko online, dan les privat online, semuanya dapat dimulai tanpa perlu tempat khusus. Terutama setelah pandemi, bekerja dari jarak jauh telah menjadi hal biasa, yang membuat bekerja dari rumah semakin memungkinkan.

Pilihan pekerjaan paruh waktu di luar ruangan juga sangat beragam, pekerjaan pengemasan, penyimpanan, dan ritel meskipun berat tetapi memiliki ambang masuk yang rendah. Teman saya yang saya kenal bekerja sebagai pengantar setelah jam kerja, setiap hari mengendarai sepeda motor selama dua jam dapat cukup membantu biaya hidup.

Ironisnya, ketika Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data yang suram ini, Trump malah memecat direktur biro tersebut dan mengajukan seorang yang pernah mengkritik data resmi sebagai "dipolitisasi" untuk menggantikan. Tindakan ini membuat saya bertanya-tanya: Apakah kita harus mengganti pembawa berita ketika data tidak sesuai harapan?

Model paruh waktu baru seperti menghasilkan uang melalui obrolan dan siaran langsung luar negeri telah menjadi pilihan populer dengan penghasilan lebih dari sepuluh ribu per bulan, terutama di kalangan wanita. Teman saya pernah mencoba siaran langsung, dan pendapatannya memang cukup baik, tetapi memerlukan komitmen jangka panjang dan pengelolaan merek pribadi.

Pekerjaan paruh waktu tradisional seperti mengajar les tetap populer, karena permintaan pendidikan selalu ada. Saya mempertimbangkan untuk memanfaatkan pengetahuan profesional saya untuk melakukan bimbingan satu lawan satu, tidak hanya dapat menghasilkan uang, tetapi juga menjaga pengetahuan tetap terkini.

Di bawah bayang-bayang resesi ekonomi ini, pekerjaan paruh waktu bukan lagi pilihan, melainkan strategi diversifikasi risiko yang diperlukan. Setiap dari kita perlu berpikir: bagaimana menciptakan sumber pendapatan yang beragam untuk diri kita sendiri di tengah kondisi pasar kerja yang terus melemah.

Humaniora