Pagi musim dingin sering digambarkan sebagai tenang dan damai, dengan sinar matahari yang lembut dan berembun. Berikut adalah beberapa cara untuk merasakan pagi musim dingin:
Hargai keindahan: Nikmati pemandangan salju turun, atau pemandangan pohon yang ditutupi embun beku dan lanskap bersalju. Perlambat: Luangkan waktu di pagi hari, dan bersikap lembut pada diri sendiri. Ciptakan suasana yang nyaman: Nyalakan lilin, putar musik lembut, atau seduh kopi. Refleksikan: Pertimbangkan tujuan dan jadwal Anda, atau baca atau dengarkan pesan motivasi. Bersyukurlah: Ingatlah bahwa setiap hari adalah anugerah, dan bersyukurlah atas apa pun yang kamu temukan. Beberapa penyair dan seniman telah menangkap keindahan dan keistimewaan pagi musim dingin dalam karya mereka:
Robert Louis Stevenson Dalam kumpulan puisinya tahun 1885, A Child's Garden of Verses, Stevenson menulis, “Di musim dingin saya bangun di malam hari/ Dan berpakaian dengan cahaya lilin kuning”.
Christina Rossetti Dalam puisinya tahun 1872, "In the Bleak Midwinter," Rossetti menulis, "Di tengah musim dingin yang suram, angin dingin bersuara/ Bumi terasa keras seperti besi, air seperti batu".
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pagi musim dingin sering digambarkan sebagai tenang dan damai, dengan sinar matahari yang lembut dan berembun. Berikut adalah beberapa cara untuk merasakan pagi musim dingin:
Hargai keindahan: Nikmati pemandangan salju turun, atau pemandangan pohon yang ditutupi embun beku dan lanskap bersalju.
Perlambat: Luangkan waktu di pagi hari, dan bersikap lembut pada diri sendiri.
Ciptakan suasana yang nyaman: Nyalakan lilin, putar musik lembut, atau seduh kopi.
Refleksikan: Pertimbangkan tujuan dan jadwal Anda, atau baca atau dengarkan pesan motivasi.
Bersyukurlah: Ingatlah bahwa setiap hari adalah anugerah, dan bersyukurlah atas apa pun yang kamu temukan.
Beberapa penyair dan seniman telah menangkap keindahan dan keistimewaan pagi musim dingin dalam karya mereka:
Robert Louis Stevenson
Dalam kumpulan puisinya tahun 1885, A Child's Garden of Verses, Stevenson menulis, “Di musim dingin saya bangun di malam hari/ Dan berpakaian dengan cahaya lilin kuning”.
Christina Rossetti
Dalam puisinya tahun 1872, "In the Bleak Midwinter," Rossetti menulis, "Di tengah musim dingin yang suram, angin dingin bersuara/ Bumi terasa keras seperti besi, air seperti batu".