Pernyataan terbaru dari kepala Bank Federal San Francisco yang perempuan itu mengejutkan banyak orang.

Data ketenagakerjaan menurun, reaksi pertama semua orang adalah: pasti ini karena kebijakan imigrasi yang menyulitkan, tenaga kerja sudah tidak cukup lagi kan?
Sangat salah.

Kenyataannya adalah—perusahaan sama sekali tidak ingin merekrut orang lagi. Bukan karena tidak ada pekerja yang cocok di pasar, tetapi karena volume pesanan menyusut, pelanggan hilang, dan rencana ekspansi seluruhnya dipause. Kenaikan gaji terhenti, posisi dibekukan, semua sinyal ini mengarah ke satu arah: permintaan domestik mulai runtuh.

Ini dan kekurangan tenaga kerja adalah dua hal yang berbeda. Satu adalah "pasar sayur tidak ada sayur yang dijual", yang lain adalah "tidak ada uang di kantongmu untuk membeli sayur". Yang pertama masih bisa diatasi dengan impor untuk sementara, yang kedua? Itu adalah lampu peringatan deflasi yang berkedip.

Meskipun Federal Reserve tidak secara eksplisit mengatakan akan menurunkan suku bunga, antara kata-kata mereka tersirat "menjaga fleksibilitas" dan "mengamati data dengan cermat" - terjemahannya, mereka sudah bersiap untuk mengalah. Bukan karena mereka tiba-tiba lemah, tetapi data ekonomi memaksa mereka untuk mempertimbangkan kembali.

Tetapi beberapa pemain sama sekali tidak peduli dengan ini.
Sebuah perusahaan publik yang gila menimbun koin, minggu lalu memanfaatkan penurunan untuk membeli 487 BTC. Logika mereka sederhana dan brutal: ekonomi global masih bergantung pada utang untuk bertahan hidup, jadi pada akhirnya pasti akan ada pencetakan uang. Anda menurunkan suku bunga? Bitcoin naik. Anda bertahan dan tidak menurunkan? Ekonomi runtuh, dana lindung nilai tetap harus mengalir ke pasar kripto.

Naik ke mana pun, lalu apa yang harus diragukan?

Jadi jangan terus-menerus menatap pidato para pejabat itu -