Pertama-tama, mari kita bahas konsep—premium arah dari Perpetual Futures, yang sebenarnya adalah menggabungkan funding rate (indikator emosi) dan bunga terbuka (bobot leverage) untuk melihat ke arah mana pasar telah mempertaruhkan banyak taruhan.

Lihatlah sejarah, setiap kali indikator ini melonjak sangat tinggi, seperti pada bulan Maret dan Desember tahun lalu, serta bulan Agustus tahun ini, harga biasanya mencapai titik emosional puncak. Setelah itu? Harus ada koreksi, harus ada pendinginan, pola ini cukup jelas.

Ambil data terbaru untuk berbicara:
Pada 19 Oktober, tingkat pendanaan 0,001%, ukuran posisi 32,7 juta dolar, premi arah rata-rata 3,9 juta selama 7 hari. Bagaimana dengan 6 November? Tingkat pendanaan langsung naik tiga kali lipat menjadi 0,003%, ukuran posisi malah sedikit menyusut menjadi 31,4 juta, tetapi premi arah melonjak menjadi 12,7 juta—kenaikan 240%.

Apa informasi yang diungkapkan angka ini? Skala leverage tidak meningkat bahkan sedikit berkurang, tetapi para bullish bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk mempertahankan posisi. Dengan kata lain, semua orang mulai "bergabung untuk bullish", ekspektasi semakin konsisten.

Lihat indikator lainnya. Selisih volume transaksi kontrak berjangka perpetuall (VDB) mulai berbalik sejak 4 November, perlahan-lahan mendekati median 90 hari. Apa artinya? Artinya, setelah sentimen bearish yang ekstrem mereda, ketika BTC berkisar di dekat 100.000 dolar, niat untuk short jelas berkurang, kekuatan bullish mulai kembali.

Logika analisis ini sangat cocok dengan kesimpulan yang kami dapatkan dari data pasar opsi. Dua pasar, satu sinyal, saling menguatkan.