Jumat malam ini menunggu data non-farm? Bangunlah, data lagi-lagi dovish.

Pemerintah AS sudah tutup selama minggu keenam, Departemen Tenaga Kerja langsung menyerah—laporan non-farm selama dua bulan berturut-turut "tidak ditemukan angka"-nya, CPI Oktober mungkin juga akan hilang. Sekarang Federal Reserve seperti mengemudi dengan mata tertutup, pedal gas ditekan sesuai feeling.

Tak heran pasar malam ini begitu santai. Biasanya setiap Jumat malam minggu pertama bulan, data non-farm keluar pukul 8:30 malam, BTC dan ETH pasti bergoyang-goyang. Tapi kali ini? Bahkan datanya hilang, apa yang digoyang-goyang?

**Dalam Internal Federal Reserve sudah mulai bertikai**

Di Kansas City, Schmied bersikeras menentang pemotongan suku bunga, alasannya inflasi belum benar-benar reda. Tapi Direktur Milan sangat khawatir, mengatakan kebijakan terlalu ketat dan ekonomi bisa bermasalah. Berita terbaru, Harker langsung menembak: "Inflasi setinggi ini, kenapa harus potong suku bunga?"

Situasi ini seperti keluarga bertengkar—satu bilang hemat-hemat, satu lagi bilang harus belanja. Yang penting wasit (data) tidak hadir, jadi tidak ada yang bisa meyakinkan siapa pun.

**Ekspektasi pasar sudah naik turun seperti roller coaster**

Bulan lalu, pasar berjangka masih memperkirakan peluang pemotongan suku bunga Desember sebesar 70.6%, sekarang langsung turun menjadi sekitar 50%. Powell bilang "Naik turunnya tergantung situasi," mungkin dalam hati senang—tidak ada data, bisa menyalahkan shutdown, toh tanggung jawab bukan di saya.

Tapi orang biasa yang menderita. Apakah dompetmu bisa tetap stabil, sekarang sangat bergantung pada kemampuan "terbang buta" para pejabat Federal Reserve ini. Dalam kondisi seperti ini, volatilitas BTC meningkat, ETH juga ikut terkena dampaknya. Tidak adanya data adalah ketidakpastian terbesar, dan yang paling ditakuti pasar adalah ini.

Lalu apa langkah selanjutnya? Perhatikan setiap kata pejabat Federal Reserve, jangan berharap data keluar. Semakin besar perbedaan kebijakan, semakin ekstrem pasar bergerak. Simpan uang tunai, jangan serakah—akhirnya bahkan Federal Reserve sendiri tidak tahu langkah selanjutnya.