Tanda-tanda perpecahan baru muncul di dalam The Federal Reserve (FED).

Anggota dewan yang baru diangkat, Milan, baru-baru ini menyatakan secara terbuka bahwa ia tetap berpendapat bahwa melanjutkan penurunan suku bunga adalah arah yang benar—bahkan termasuk dalam rapat kebijakan yang sangat diperhatikan pada bulan Desember. Logika dia sangat sederhana: sebelumnya The Federal Reserve (FED) sendiri telah memprediksi akan ada tiga penurunan suku bunga pada tahun 2025, adakah perubahan mendasar dalam situasi sekarang?

Data memang memberikan sedikit keberanian kepadanya. Meskipun penutupan pemerintah menyebabkan statistik resmi sedikit tertunda, tetapi dari informasi yang ada, inflasi lebih moderat dari yang diperkirakan, dan pasar kerja tidak menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Pekan lalu, The Federal Reserve (FED) baru saja menurunkan 25 basis poin, menekan suku bunga federal funds ke kisaran 3,75%-4%. Menariknya, Milan memberikan suara menolak - bukan karena menganggap penurunan terlalu banyak, tetapi karena merasa penurunan terlalu sedikit, ia mendukung pemotongan langsung sebesar 50 basis poin pada pertemuan September.

Kebutuhan inti dia saat ini sebenarnya hanya satu: cepat-cepat menyesuaikan suku bunga ke "tingkat netral", yaitu titik keseimbangan yang tidak menginjak gas maupun rem. Dalam kata-katanya sendiri, "Tujuan kita sama, saya hanya ingin sampai lebih cepat."

Tetapi masalahnya adalah, pejabat The Federal Reserve (FED) lainnya baru-baru ini berubah arah. Goolsbee dari Federal Reserve Chicago, anggota Dewan Cook, dan Presiden Federal Reserve San Francisco Mary mulai kembali waspada terhadap inflasi, sehingga tidak begitu pasti apakah akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Desember. Sikap Milan yang merupakan "pelopor pemotongan suku bunga" sekarang tampak sedikit seperti berjuang sendirian.