MA adalah rata-rata sederhana, EMA adalah rata-rata tertimbang. Secara sederhana, EMA lebih memperhatikan candlestick terbaru dan mengabaikan data yang lebih lama. Oleh karena itu, EMA lebih sensitif terhadap tren harga dan bereaksi lebih cepat.
Jika dilihat dari grafik, EMA mengarah ke atas → tempat beli, mengarah ke bawah → tempat jual adalah aturan dasar.
Tiga sinyal yang digunakan dalam praktik
1. Strategi EMA Tunggal
Harga menembus EMA ke atas (Golden Cross) → Long
Harga menembus EMA ke bawah (dead cross) → Short
Tips: Konfirmasi tren besar EMA120 di timeframe 4 jam → Periksa hubungan antara EMA120 dan harga di timeframe 30 menit → Target posisi entry di timeframe 5 menit. Penting untuk menerapkan filter secara hierarkis.
2. Strategi Double EMA
EMA jangka pendek (misalnya: EMA10) memotong EMA jangka panjang (misalnya: EMA120) → sinyal pembalikan tren
Jangka pendek turun di bawah jangka panjang → Menuju pasar bearish
Ketika kemiringan level besar mulai melunak, itu adalah tanda perubahan tren. Memeriksa dengan MACD akan meningkatkan akurasi.
3. Berfungsi sebagai Dukungan dan Resistensi
Jika tren terbentuk setelah menembus EMA, EMA tersebut dapat digunakan sebagai dukungan (saat naik) atau resistensi (saat turun). Ketika harga kembali ke EMA, ini adalah kesempatan untuk masuk kembali.
Perhatian: Ketika kemiringan EMA menjadi datar, keandalan sebagai support-resistance akan menurun.
Parameter yang Disarankan
EMA10, 20, 30, 40, 100, 120, 250, dll. Sesuaikan dengan periode chart yang digunakan.
Poin: Jika tidak hanya EMA, tetapi juga dikombinasikan dengan MACD dan bentuk candlestick, maka tingkat kemenangan akan meningkat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Panduan Master EMA Moving Average: Tingkatkan Persentase Kemenangan dalam analisis grafik
MA vs EMA, apa bedanya?
MA adalah rata-rata sederhana, EMA adalah rata-rata tertimbang. Secara sederhana, EMA lebih memperhatikan candlestick terbaru dan mengabaikan data yang lebih lama. Oleh karena itu, EMA lebih sensitif terhadap tren harga dan bereaksi lebih cepat.
Jika dilihat dari grafik, EMA mengarah ke atas → tempat beli, mengarah ke bawah → tempat jual adalah aturan dasar.
Tiga sinyal yang digunakan dalam praktik
1. Strategi EMA Tunggal
Tips: Konfirmasi tren besar EMA120 di timeframe 4 jam → Periksa hubungan antara EMA120 dan harga di timeframe 30 menit → Target posisi entry di timeframe 5 menit. Penting untuk menerapkan filter secara hierarkis.
2. Strategi Double EMA
Ketika kemiringan level besar mulai melunak, itu adalah tanda perubahan tren. Memeriksa dengan MACD akan meningkatkan akurasi.
3. Berfungsi sebagai Dukungan dan Resistensi
Jika tren terbentuk setelah menembus EMA, EMA tersebut dapat digunakan sebagai dukungan (saat naik) atau resistensi (saat turun). Ketika harga kembali ke EMA, ini adalah kesempatan untuk masuk kembali.
Perhatian: Ketika kemiringan EMA menjadi datar, keandalan sebagai support-resistance akan menurun.
Parameter yang Disarankan
EMA10, 20, 30, 40, 100, 120, 250, dll. Sesuaikan dengan periode chart yang digunakan.
Poin: Jika tidak hanya EMA, tetapi juga dikombinasikan dengan MACD dan bentuk candlestick, maka tingkat kemenangan akan meningkat.