Dari menjalankan bisnis di bawah matahari, bekerja keras di lokasi konstruksi, lembur di jalur produksi, hingga sekarang membeli rumah dan mobil di dunia kripto, jalan saya untuk bangkit kembali, jujur saja, satu kalimat—saya tidak ingin terjebak selamanya di lapisan bawah.

Saya lahir di desa, tidak punya koneksi, tidak punya latar belakang, mengandalkan kerja kasar dengan gaji empat lima ribu sebulan, capek banget tapi masih nggak bisa menabung, bahkan sampai berhutang banyak. Saat itu saya sering berpikir: apakah hidup seperti ini saja?
Sampai saya mengenal dunia kripto.
Awalnya, saya tidak tahu apa-apa, melihat orang lain seperti dewa, hasilnya penuh modal mengejar kenaikan harga, sering kali mengalami margin call dan hampir seluruh saldo hilang. Saat itu hampir menyerah, tapi saya bilang ke diri sendiri: buruk apapun, tidak seburuk bekerja.
Saya berhenti, tenang, mulai mempelajari pasar, meninjau grafik K-line, mempelajari feeling pasar dan emosi. Perlahan-lahan, saya berubah dari seorang penjudi menjadi trader yang sesungguhnya. Bukan karena keuntungan besar dalam sekejap, tapi karena mindset, strategi, dan ritme, satu langkah demi satu langkah keluar dari lubang dalam.
Sekarang, saya sudah punya rumah, mobil, saldo akun yang stabil, tidak berjudi, tidak meledak, tidak terburu-buru. Setiap hari, saya berbagi metode ritme saya dengan sekelompok saudara, bersama-sama bertahan dan perlahan bangkit kembali.
Banyak orang bilang saya beruntung? Saya bisa katakan dengan pasti, tidak. Keberuntungan tidak bisa memberi kestabilan, hanya bisa didapat dari belokan pikiran, rekonstruksi emosi, dan pelaksanaan strategi.
Ketimpangan sosial semakin besar, mengandalkan kerja kasar hampir tidak mungkin untuk bangkit. Di tahun 90-an, masih bisa mengandalkan jalan pintas, sekarang satu-satunya tempat untuk bangkit mungkin hanya di dunia kripto.
Kita bukan untuk berjudi di dunia kripto, kita untuk bangkit kembali.
#广场发币瓜分千U奖池