Gelombang penurunan besar di pasar global ini, terlihat di permukaan sebagai berbagai informasi tidak menguntungkan yang bertumpuk, namun sebenarnya adalah likuiditas dolar yang "dikeruk".

Bitcoin untuk pertama kalinya jatuh di bawah 100.000 dolar AS sejak Juni, sementara saham AS mengalami penurunan harian terbesar dalam beberapa bulan, bahkan emas pun tidak dapat menahan penurunan di bawah 4.000. Di balik kehancuran pasar saham dan pasar kripto ini, tersimpan fakta mengejutkan—pemerintah AS telah ditutup selama 34 hari, langsung "menguapkan" hampir 700 miliar dolar dari pasar.

Keadaannya adalah sebagai berikut: Hingga 5 November, karena penutupan pemerintah, Departemen Keuangan terpaksa menumpuk 1 triliun dolar kas di akun Federal Reserve. Uang ini seharusnya mengalir ke pasar untuk memberikan suntikan ke ekonomi, sekarang seluruhnya terjebak di akun dan tidak dapat bergerak. Anda bisa memahami bahwa, "bank darah" pasar keuangan tiba-tiba kehilangan lebih dari setengah persediaan.

**Tiga sinyal bahaya sedang berkedip secara bersamaan**

Pertama, mari kita lihat alat repositori permanen Federal Reserve—alat ini biasanya tidak memiliki banyak perhatian, tetapi menjadi penyelamat bagi bank ketika kekurangan uang. Penggunaan alat ini langsung melesat hingga 50,35 miliar dolar AS pada hari Jumat lalu, memecahkan rekor sejarah. Perlu diketahui, ketika bank pergi meminjam uang dari Federal Reserve, itu hampir sama dengan secara terbuka mengakui bahwa "saya memiliki masalah arus kas." Sekarang tidak memikirkan harga diri dan meminjam secara gila-gilaan, menunjukkan betapa seriusnya situasi ini.

Tingkat pinjaman jaminan semalam melonjak 22 basis poin pada 31 Oktober, mencapai 4,22%, jelas lebih tinggi daripada suku bunga acuan Federal Reserve. Indikator ini biasanya tidak banyak berfluktuasi, tetapi lonjakan mendadak ini berarti biaya peminjaman uang antar lembaga keuangan sedang meningkat—semua orang kekurangan uang, dan tidak ada yang mau memberikan pinjaman dengan mudah.

Krisis likuiditas seperti domino. Akun pemerintah dibekukan → Uang tunai di pasar berkurang → Biaya pinjaman institusi melonjak → Harga aset tertekan turun. Pasar kripto sangat sensitif terhadap likuiditas, ini juga menjelaskan mengapa Bitcoin menjadi yang pertama jatuh.

Ketika pasar kekurangan darah, semua aset sedang "merebut darah" untuk bertahan hidup.