Analis: BTC sebesar 126.000 dolar AS bukanlah puncak, tetapi pembalikan sejati masih jauh dari kenyataan
Pasar Bitcoin baru-baru ini terus bergejolak, dengan harga sempat menyentuh level 107.000 dolar AS pada awal November, memicu kekhawatiran investor tentang puncak siklus. Namun, analis Mr.Wall Street mengemukakan pandangan yang sangat berbeda, menganggap bahwa tren saat ini justru menunjukkan potensi kenaikan di masa mendatang.
Analis tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin telah berkonsolidasi di kisaran 107.000-123.000 dolar AS selama 120 hari, dan pola konsolidasi selama empat bulan ini memiliki arti teknis yang penting. Ia menekankan bahwa meskipun selama periode tersebut para investor ritel terus menjual sekitar 365.000 BTC (rata-rata 3.150 BTC per hari), harga saat ini tetap bertahan di atas batas bawah kisaran, menunjukkan bahwa pembelian institusional secara efektif menyerap tekanan jual di pasar.
Dari segi teknikal, Mr.Wall Street berpendapat bahwa jika 125.000 dolar AS benar-benar merupakan puncak siklus ini, pasar seharusnya sudah menembus level support utama setelah mengalami penjualan sebesar ini. Ketahanan harga di batas bawah kisaran saat ini lebih sesuai dengan karakter akumulasi sebelum kenaikan, bukan distribusi puncak. Berdasarkan penilaian ini, ia mempertahankan posisi long dengan rata-rata harga masuk sebesar 107.750 dolar AS dan memperkirakan harga akan naik ke kisaran 120.000-123.000 dolar AS.
Namun, analis Doctor Profit menawarkan pandangan berbeda dari sudut pandang makroekonomi. Ia menunjukkan bahwa meskipun Federal Reserve mengumumkan bahwa pelonggaran kuantitatif (QT) akan berakhir pada 1 Desember 2025, sebelum pelaksanaan resmi, likuiditas tetap terus keluar dari pasar. Kondisi ini memberi tekanan pada aset berisiko seperti Bitcoin.
Doctor Profit juga menafsirkan kesalahpahaman terkait pencetakan uang sebesar 50 miliar dolar AS oleh Federal Reserve, menegaskan bahwa ini hanyalah operasi repo semalam sementara, bukan injeksi likuiditas yang nyata. Menurutnya, Bitcoin membutuhkan ekspansi likuiditas yang substansial untuk memulai gelombang kenaikan baru, dan tanda-tanda seperti meningkatnya biaya pinjaman antar bank dolar AS justru mengingatkan pada karakter pasar sebelum krisis repo tahun 2019.
Secara keseluruhan, kedua pandangan ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di pasar saat ini. Meskipun dari segi teknikal terlihat bahwa pembelian institusional mendukung harga, kondisi likuiditas makroekonomi belum cukup memberi dorongan.
Dalam lingkungan pasar yang kompleks dan penuh kontradiksi ini, kita tunggu apakah BTC akan menembus hambatan dengan dorongan kekuatan institusional untuk memulai tren kenaikan baru, atau justru akan terus berkonsolidasi bahkan turun karena tekanan dari kondisi makroekonomi. Kita tunggu perkembangan selanjutnya!
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Analis: BTC sebesar 126.000 dolar AS bukanlah puncak, tetapi pembalikan sejati masih jauh dari kenyataan
Pasar Bitcoin baru-baru ini terus bergejolak, dengan harga sempat menyentuh level 107.000 dolar AS pada awal November, memicu kekhawatiran investor tentang puncak siklus. Namun, analis Mr.Wall Street mengemukakan pandangan yang sangat berbeda, menganggap bahwa tren saat ini justru menunjukkan potensi kenaikan di masa mendatang.
Analis tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin telah berkonsolidasi di kisaran 107.000-123.000 dolar AS selama 120 hari, dan pola konsolidasi selama empat bulan ini memiliki arti teknis yang penting. Ia menekankan bahwa meskipun selama periode tersebut para investor ritel terus menjual sekitar 365.000 BTC (rata-rata 3.150 BTC per hari), harga saat ini tetap bertahan di atas batas bawah kisaran, menunjukkan bahwa pembelian institusional secara efektif menyerap tekanan jual di pasar.
Dari segi teknikal, Mr.Wall Street berpendapat bahwa jika 125.000 dolar AS benar-benar merupakan puncak siklus ini, pasar seharusnya sudah menembus level support utama setelah mengalami penjualan sebesar ini. Ketahanan harga di batas bawah kisaran saat ini lebih sesuai dengan karakter akumulasi sebelum kenaikan, bukan distribusi puncak. Berdasarkan penilaian ini, ia mempertahankan posisi long dengan rata-rata harga masuk sebesar 107.750 dolar AS dan memperkirakan harga akan naik ke kisaran 120.000-123.000 dolar AS.
Namun, analis Doctor Profit menawarkan pandangan berbeda dari sudut pandang makroekonomi. Ia menunjukkan bahwa meskipun Federal Reserve mengumumkan bahwa pelonggaran kuantitatif (QT) akan berakhir pada 1 Desember 2025, sebelum pelaksanaan resmi, likuiditas tetap terus keluar dari pasar. Kondisi ini memberi tekanan pada aset berisiko seperti Bitcoin.
Doctor Profit juga menafsirkan kesalahpahaman terkait pencetakan uang sebesar 50 miliar dolar AS oleh Federal Reserve, menegaskan bahwa ini hanyalah operasi repo semalam sementara, bukan injeksi likuiditas yang nyata. Menurutnya, Bitcoin membutuhkan ekspansi likuiditas yang substansial untuk memulai gelombang kenaikan baru, dan tanda-tanda seperti meningkatnya biaya pinjaman antar bank dolar AS justru mengingatkan pada karakter pasar sebelum krisis repo tahun 2019.
Secara keseluruhan, kedua pandangan ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat di pasar saat ini. Meskipun dari segi teknikal terlihat bahwa pembelian institusional mendukung harga, kondisi likuiditas makroekonomi belum cukup memberi dorongan.
Dalam lingkungan pasar yang kompleks dan penuh kontradiksi ini, kita tunggu apakah BTC akan menembus hambatan dengan dorongan kekuatan institusional untuk memulai tren kenaikan baru, atau justru akan terus berkonsolidasi bahkan turun karena tekanan dari kondisi makroekonomi. Kita tunggu perkembangan selanjutnya!
#BTC