Pada hari Kamis, pasar saham Malaysia mengakhiri kenaikan berturut-turut selama dua hari, selama itu naik hampir 30 poin, dengan persentase kenaikan sekitar 1,9%. Indeks Komposit Kuala Lumpur saat ini sedikit di bawah 1600 poin, tetapi diperkirakan pada hari Jumat kemungkinan akan kembali rebound.

Prediksi global untuk pasar Asia cukup optimis, terutama saham teknologi yang mungkin akan memimpin tren naik. Pasar Eropa dan Amerika menunjukkan tren naik, dan pasar saham Asia diperkirakan juga akan menyusul.

Pada hari Kamis, Indeks Komposit Kuala Lumpur sedikit turun, dengan sebagian besar saham di sektor keuangan, komunikasi, dan industri menunjukkan kinerja yang buruk. Pada hari itu, indeks turun 12,77 poin atau 0,79%, ditutup pada 1598,93 poin, dengan rentang perdagangan antara 1597,41 hingga 1606,86 poin.

Kinerja saham yang aktif cukup kompleks, 99 Speed Mart Retail turun 0,77%, Axiata turun 0,38%, Celcomdigi turun 0,80%, grup CIMB turun 2,66%. Namun, Gamuda naik 0,54%, sementara Hongkong Land Bank dan Kuala Lumpur Kepong masing-masing ditutup naik 0,30% dan 0,60%, tetapi perusahaan lain seperti IHH Healthcare dan IOI Corporation justru turun masing-masing 0,68% dan 1,76%. Beberapa perusahaan seperti MRDIY justru naik, dengan kenaikan mencapai 2,53%.

Untuk pasar luar negeri, Wall Street secara keseluruhan tetap kuat, indeks utama terus meningkat setelah dibuka pada hari Kamis, berada dalam keadaan hijau sepanjang hari, dan akhirnya mendekati titik tertinggi intraday. Dow Jones naik 124,10 poin atau 0,27%, ditutup pada 46.142,42; Nasdaq naik 209,40 poin atau 0,94%, berakhir di 22.470,72; S&P 500 naik 31,61 poin atau 0,48%, ditutup pada 6.631,96.

Saham teknologi adalah pendorong utama untuk kenaikan pasar, di mana harga saham Intel melonjak 22,8%, mencetak rekor penutupan tertinggi dalam lebih dari setahun. Kinerja kuat Intel kali ini berasal dari pengumuman kerjasama mereka dengan Nvidia untuk bersama-sama mengembangkan beberapa generasi produk pusat data dan PC yang disesuaikan.

Dalam aspek ekonomi Amerika, berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja, jumlah klaim pengangguran awal minggu lalu berkurang melebihi ekspektasi. Selain itu, laporan Dewan Rapat menunjukkan bahwa penurunan pembacaan indikator ekonomi terdepan AS untuk bulan Agustus melebihi ekspektasi.

Dalam hal harga minyak mentah, harga minyak turun pada hari Kamis karena Federal Reserve mengisyaratkan bahwa ekonomi AS mungkin mengalami perlambatan. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober turun $0.46 atau 0.72%, ditutup pada $63.59 per barel.

Kembali ke dalam negeri, Malaysia diperkirakan akan mengumumkan data impor, ekspor, dan neraca perdagangan untuk bulan Agustus pada sore ini. Data bulan Juli sebelumnya menunjukkan bahwa impor naik 0,6% year-on-year, sementara ekspor mengalami kenaikan 6,8% year-on-year, dengan surplus perdagangan mencapai 15 miliar ringgit. Rilis data hari ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi ekonomi.