Riyadh, kota oasis di tengah gurun, sedang diam-diam muncul sebagai saham potensial di dunia enkripsi. Sikap Saudi terhadap Aset Kripto masih belum terlalu jelas. Namun, ini sepertinya tidak mempengaruhi antusiasme penduduk setempat. Data menunjukkan bahwa 14% orang Saudi berusia 18 hingga 60 tahun memiliki Aset Kripto. Angka ini sedang naik, dan cukup cepat.
Bank dan pemerintah masih menunggu. Namun, anak muda sudah mulai merangkul teknologi ini. Seorang mahasiswa jurusan keuangan mengatakan bahwa sekitar 20% teman sekelasnya terlibat dalam Aset Kripto. Membeli secara langsung tidak terlalu nyaman, jadi semua orang mulai melakukan perdagangan peer-to-peer. Di kalangan mahasiswa, transaksi informal menjadi sangat umum.
Arab Saudi tidak memiliki pajak penghasilan pribadi dan pajak capital gain. Lingkungan ini cukup menguntungkan untuk investasi enkripsi. Keluarga kaya juga sedang mencari cara untuk terlibat. Tampaknya kalangan atas cukup tertarik dengan aset baru ini.
Industri game sepertinya menjadi batu loncatan bagi Arab Saudi untuk memasuki Web3. Pangeran Faisal secara terbuka mendukung e-sports dan metaverse. Pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan blockchain untuk membangun pusat Web3. Arab Saudi tampaknya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pusat enkripsi masa depan.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih belum banyak terlihat bayangan Aset Kripto. Namun, teknologi blockchain telah mulai menunjukkan kemampuannya di beberapa bidang. Departemen pemerintah sedang mempelajari beberapa teknologi canggih, seperti bukti tanpa pengetahuan.
Jika dibandingkan dengan Dubai, strategi enkripsi Saudi lebih hati-hati. Beberapa orang mengatakan Saudi bisa belajar dari pengalaman Dubai. Sebagai negara dengan populasi besar dan kekuatan ekonomi, Saudi mungkin akan memimpin perkembangan enkripsi di seluruh Timur Tengah.
Riyadh telah menarik banyak perusahaan blockchain. Regulasi masih belum jelas, tetapi inovasi sedang berkembang pesat. Arab Saudi tampaknya sedang memberikan lampu hijau untuk industri baru ini tumbuh dan berakar di tanah air.
Secara keseluruhan, sikap Arab Saudi terhadap Aset Kripto masih belum terlalu jelas. Namun, negara ini memiliki ukuran ekonomi yang besar, struktur populasi yang muda, dan cukup terbuka terhadap teknologi baru. Kerajaan gurun ini mungkin akan menjadi pemain penting di dunia enkripsi. Mari kita nantikan, kapan raksasa yang terjaga ini akan bangkit.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Riyadh, kota oasis di tengah gurun, sedang diam-diam muncul sebagai saham potensial di dunia enkripsi. Sikap Saudi terhadap Aset Kripto masih belum terlalu jelas. Namun, ini sepertinya tidak mempengaruhi antusiasme penduduk setempat. Data menunjukkan bahwa 14% orang Saudi berusia 18 hingga 60 tahun memiliki Aset Kripto. Angka ini sedang naik, dan cukup cepat.
Bank dan pemerintah masih menunggu. Namun, anak muda sudah mulai merangkul teknologi ini. Seorang mahasiswa jurusan keuangan mengatakan bahwa sekitar 20% teman sekelasnya terlibat dalam Aset Kripto. Membeli secara langsung tidak terlalu nyaman, jadi semua orang mulai melakukan perdagangan peer-to-peer. Di kalangan mahasiswa, transaksi informal menjadi sangat umum.
Arab Saudi tidak memiliki pajak penghasilan pribadi dan pajak capital gain. Lingkungan ini cukup menguntungkan untuk investasi enkripsi. Keluarga kaya juga sedang mencari cara untuk terlibat. Tampaknya kalangan atas cukup tertarik dengan aset baru ini.
Industri game sepertinya menjadi batu loncatan bagi Arab Saudi untuk memasuki Web3. Pangeran Faisal secara terbuka mendukung e-sports dan metaverse. Pemerintah juga bekerja sama dengan perusahaan blockchain untuk membangun pusat Web3. Arab Saudi tampaknya sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pusat enkripsi masa depan.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih belum banyak terlihat bayangan Aset Kripto. Namun, teknologi blockchain telah mulai menunjukkan kemampuannya di beberapa bidang. Departemen pemerintah sedang mempelajari beberapa teknologi canggih, seperti bukti tanpa pengetahuan.
Jika dibandingkan dengan Dubai, strategi enkripsi Saudi lebih hati-hati. Beberapa orang mengatakan Saudi bisa belajar dari pengalaman Dubai. Sebagai negara dengan populasi besar dan kekuatan ekonomi, Saudi mungkin akan memimpin perkembangan enkripsi di seluruh Timur Tengah.
Riyadh telah menarik banyak perusahaan blockchain. Regulasi masih belum jelas, tetapi inovasi sedang berkembang pesat. Arab Saudi tampaknya sedang memberikan lampu hijau untuk industri baru ini tumbuh dan berakar di tanah air.
Secara keseluruhan, sikap Arab Saudi terhadap Aset Kripto masih belum terlalu jelas. Namun, negara ini memiliki ukuran ekonomi yang besar, struktur populasi yang muda, dan cukup terbuka terhadap teknologi baru. Kerajaan gurun ini mungkin akan menjadi pemain penting di dunia enkripsi. Mari kita nantikan, kapan raksasa yang terjaga ini akan bangkit.