Web 1.0 merupakan fase pertama dari Internet. Pada masa itu, struktur jaringan cukup statis dan interaksi pengguna terbatas. Situs web terutama digunakan untuk menyebarkan informasi, dan pembuatannya sering kali memerlukan intervensi dari programmer berpengalaman. Pengguna internet pada saat itu memiliki peran yang sebagian besar pasif. Contoh dari Web 1.0 termasuk publikasi daring, situs perusahaan, dan forum dasar.

Web 2.0 menandai munculnya Internet yang lebih interaktif dan partisipatif. Era ini memungkinkan pengguna untuk membuat, berbagi, dan mengubah konten. Dengan Web 2.0, pengguna internet memiliki akses ke berbagai platform pembuatan dan berbagi, seperti media sosial, blog, forum yang berkembang, wiki, dan alat kolaborasi online. Selama periode ini, pendapat dan partisipasi pengguna menjadi sangat penting. Web 2.0 melambangkan transformasi Internet menjadi ruang yang interaktif dan komunitas.

Konsep Web 3.0 belum sepenuhnya terdefinisi, tetapi ini menggambarkan visi futuristik dari Internet. Ini merujuk pada evolusi yang mengintegrasikan kecerdasan buatan, big data, blockchain, dan teknologi mutakhir lainnya. Di era baru ini, diharapkan Internet akan menawarkan pengalaman yang lebih personal dan bermakna. Salah satu tujuan Web 3.0 adalah memberikan pengguna kontrol yang lebih baik atas data dan privasi mereka, dengan pengelolaan informasi yang aman dan penguasaan yang lebih besar terhadap data tersebut oleh pengguna internet. Namun, bentuk tepat yang akan diambil oleh Web 3.0 dan teknologi yang akan digunakan masih perlu didefinisikan, dan diskusi mengenai hal ini terus berlanjut.

Meskipun definisi ini memberikan gambaran umum, penting untuk dicatat bahwa perkembangan teknologi web dan Internet terus berlangsung, membuka jalan bagi era teknologi baru.