Baru-baru ini, Vitalik Buterin dari tim Ethereum membagikan prediksi berani tentang dampak positif AI Bot terhadap generasi muda di masa depan, sambil juga membahas fenomena "scrolling apocalypse" yang sedang populer saat ini.
Pertama, apa itu "scrolling kiamat"? Secara sederhana, orang-orang terus-menerus menjelajahi berita negatif atau informasi yang mengecewakan di media sosial, fenomena ini semakin meningkat. Vitalik menyatakan bahwa fenomena "scrolling kiamat" memiliki sisi positif dan negatif.
Vitalik juga membahas topik terkait lainnya: "akhir dunia bergulir" di masa depan, yaitu interaksi tanpa henti dengan chatbot AI. Dia memprediksi, AI memiliki potensi untuk membentuk generasi paling cerdas berikutnya, karena mereka akan menghabiskan banyak waktu di usia muda untuk mencari jawaban dari AI mengenai berbagai informasi tentang sains, dunia, dan lainnya. Namun, dia juga memperingatkan, ini bisa menyebabkan banyak anak muda membuang banyak waktu untuk membahas topik-topik yang tidak terlalu bermakna, sehingga menyia-nyiakan hidup.
Tidak hanya Vitalik yang membahas dampak AI. Hari ini, cendekiawan terkenal dan penulis "Black Swan" Nassim Taleb juga mengungkapkan pandangannya tentang pengaruh AI terhadap masa depan manusia, terutama di bidang medis. Ia menyatakan bahwa meskipun AI sementara tidak dapat sepenuhnya menggantikan dokter, ia dapat berperan penting dalam pendidikan medis, memungkinkan para pembelajar mandiri untuk memperoleh pengetahuan dengan lebih efisien.
Pandangan kedua profesional ini memicu diskusi luas tentang pengaruh AI. Apa pendapatmu tentang pengaruh masa depan AI? Tinggalkan komentar untuk berdiskusi!
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, Vitalik Buterin dari tim Ethereum membagikan prediksi berani tentang dampak positif AI Bot terhadap generasi muda di masa depan, sambil juga membahas fenomena "scrolling apocalypse" yang sedang populer saat ini.
Pertama, apa itu "scrolling kiamat"? Secara sederhana, orang-orang terus-menerus menjelajahi berita negatif atau informasi yang mengecewakan di media sosial, fenomena ini semakin meningkat. Vitalik menyatakan bahwa fenomena "scrolling kiamat" memiliki sisi positif dan negatif.
Vitalik juga membahas topik terkait lainnya: "akhir dunia bergulir" di masa depan, yaitu interaksi tanpa henti dengan chatbot AI. Dia memprediksi, AI memiliki potensi untuk membentuk generasi paling cerdas berikutnya, karena mereka akan menghabiskan banyak waktu di usia muda untuk mencari jawaban dari AI mengenai berbagai informasi tentang sains, dunia, dan lainnya. Namun, dia juga memperingatkan, ini bisa menyebabkan banyak anak muda membuang banyak waktu untuk membahas topik-topik yang tidak terlalu bermakna, sehingga menyia-nyiakan hidup.
Tidak hanya Vitalik yang membahas dampak AI. Hari ini, cendekiawan terkenal dan penulis "Black Swan" Nassim Taleb juga mengungkapkan pandangannya tentang pengaruh AI terhadap masa depan manusia, terutama di bidang medis. Ia menyatakan bahwa meskipun AI sementara tidak dapat sepenuhnya menggantikan dokter, ia dapat berperan penting dalam pendidikan medis, memungkinkan para pembelajar mandiri untuk memperoleh pengetahuan dengan lebih efisien.
Pandangan kedua profesional ini memicu diskusi luas tentang pengaruh AI. Apa pendapatmu tentang pengaruh masa depan AI? Tinggalkan komentar untuk berdiskusi!