Istilah “angsa hitam” diperkenalkan oleh pemikir Nassim Nicholas Taleb dalam karya terkenalnya, untuk menggambarkan peristiwa yang sangat langka dan sulit diprediksi. Dalam bukunya, Taleb menekankan bahwa model statistik dan penilaian risiko tradisional sering kali tidak dapat menangkap dengan akurat peristiwa ekstrem ini. Alasannya adalah karena mereka didasarkan pada data masa lalu, sedangkan peristiwa “angsa hitam” belum pernah terjadi sebelumnya sehingga tidak dapat diprediksi.
Taleb menekankan bahwa pengalaman masa lalu tidak menjamin keamanan untuk masa depan. Dia memperingatkan bahwa ketika menghadapi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak pasti, manusia sering membuat kesalahan logika dan cenderung menciptakan asumsi dan penjelasan mereka sendiri. Ini membuat mereka berpikir bahwa mereka dapat memahami dan mengontrol situasi. Namun, Taleb menunjukkan bahwa “dalam dunia nyata, sebagian besar perubahan bersifat non-linier dan tidak terjadi dengan lancar.”
Asal usul istilah “Angsa hitam”
Istilah “angsa hitam” telah lama digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang dianggap tidak mungkin terjadi. Ini berasal dari keyakinan lama orang Eropa bahwa semua angsa berwarna putih, dan oleh karena itu mereka menganggap angsa hitam tidak ada. Namun, penemuan angsa hitam di Australia telah membalikkan harapan serta teori-teori yang ada, menjadi contoh klasik untuk peristiwa yang sulit diprediksi.
Selain itu, gambar “angsa hitam” itu sendiri memiliki kekuatan visual yang signifikan. Ini dengan mudah membangkitkan dalam pikiran orang peristiwa-peristiwa langka, mengejutkan, dan sulit diprediksi. Ini sepenuhnya sejalan dengan konsep yang ingin disampaikan Taleb dalam bukunya, dan itulah sebabnya istilah ini telah menjadi begitu populer dan mudah diingat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Makna fenomena "angsa hitam" dalam keuangan
Istilah “angsa hitam” diperkenalkan oleh pemikir Nassim Nicholas Taleb dalam karya terkenalnya, untuk menggambarkan peristiwa yang sangat langka dan sulit diprediksi. Dalam bukunya, Taleb menekankan bahwa model statistik dan penilaian risiko tradisional sering kali tidak dapat menangkap dengan akurat peristiwa ekstrem ini. Alasannya adalah karena mereka didasarkan pada data masa lalu, sedangkan peristiwa “angsa hitam” belum pernah terjadi sebelumnya sehingga tidak dapat diprediksi.
Taleb menekankan bahwa pengalaman masa lalu tidak menjamin keamanan untuk masa depan. Dia memperingatkan bahwa ketika menghadapi hal-hal yang tidak diketahui dan tidak pasti, manusia sering membuat kesalahan logika dan cenderung menciptakan asumsi dan penjelasan mereka sendiri. Ini membuat mereka berpikir bahwa mereka dapat memahami dan mengontrol situasi. Namun, Taleb menunjukkan bahwa “dalam dunia nyata, sebagian besar perubahan bersifat non-linier dan tidak terjadi dengan lancar.”
Asal usul istilah “Angsa hitam”
Istilah “angsa hitam” telah lama digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang dianggap tidak mungkin terjadi. Ini berasal dari keyakinan lama orang Eropa bahwa semua angsa berwarna putih, dan oleh karena itu mereka menganggap angsa hitam tidak ada. Namun, penemuan angsa hitam di Australia telah membalikkan harapan serta teori-teori yang ada, menjadi contoh klasik untuk peristiwa yang sulit diprediksi.
Selain itu, gambar “angsa hitam” itu sendiri memiliki kekuatan visual yang signifikan. Ini dengan mudah membangkitkan dalam pikiran orang peristiwa-peristiwa langka, mengejutkan, dan sulit diprediksi. Ini sepenuhnya sejalan dengan konsep yang ingin disampaikan Taleb dalam bukunya, dan itulah sebabnya istilah ini telah menjadi begitu populer dan mudah diingat.