Sebuah celah dalam perdagangan biasanya mengacu pada perbedaan harga antara penutupan dan pembukaan suatu aset selama periode perdagangan berturut-turut. Celah ini bisa positif (harga naik) atau negatif (harga turun), yang mewakili baik risiko maupun peluang bagi pedagang dan investor.
Beberapa trader menggunakan celah sebagai sinyal untuk membuat keputusan beli atau jual. Misalnya, ketika suatu aset dibuka jauh lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya (a “celah bullish”), ini mungkin menunjukkan permintaan yang kuat dan potensi kenaikan harga lebih lanjut. Sebaliknya, ketika suatu aset dibuka jauh lebih rendah (a “celah bearish”), ini bisa menandakan tekanan jual yang kuat dan potensi penurunan lebih lanjut. Saya harus mengatakan, trading yang hanya berdasarkan celah bisa cukup berisiko.
Setelah celah bearish, pasar biasanya menunjukkan karakteristik tertentu:
Kelanjutan tren: Jika celah bearish terjadi searah dengan tren saat ini, harga sering kali terus bergerak turun.
Koreksi: Terkadang pasar mengalami koreksi setelah celah bearish - harga mungkin sementara naik untuk mengisi sebagian dari celah sebelum melanjutkan arah utama mereka.
Kelemahan: Sebuah celah bearish dapat menunjukkan kelemahan pasar dan sentimen negatif. Banyak trader menjadi berhati-hati, menghindari posisi jangka panjang.
Analisis tambahan diperlukan: Sangat penting untuk mempertimbangkan faktor lain seperti volume perdagangan, indikator, dan berita untuk memahami bagaimana pasar merespons celah bearish.
Polanya mirip ( tetapi terbalik ) juga berlaku untuk celah bullish.
Setiap situasi itu unik, dan pasar dapat berperilaku secara tidak terduga. Saya telah menemukan bahwa mengandalkan celah saja tidak pernah cukup - Anda harus selalu menggunakan alat dan analisis tambahan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Dari pengalaman saya, pengambilan keputusan berdasarkan celah memerlukan kehati-hatian dan analisis pasar tambahan.
Pemberitahuan: Platform ini mengandung materi dan pendapat dari pihak ketiga. Bukan nasihat keuangan. Mungkin mengandung konten yang disponsori.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
GAP - Untuk Dipertimbangkan atau Diabaikan?
1 Agustus 2024
Sebuah celah dalam perdagangan biasanya mengacu pada perbedaan harga antara penutupan dan pembukaan suatu aset selama periode perdagangan berturut-turut. Celah ini bisa positif (harga naik) atau negatif (harga turun), yang mewakili baik risiko maupun peluang bagi pedagang dan investor.
Beberapa trader menggunakan celah sebagai sinyal untuk membuat keputusan beli atau jual. Misalnya, ketika suatu aset dibuka jauh lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya (a “celah bullish”), ini mungkin menunjukkan permintaan yang kuat dan potensi kenaikan harga lebih lanjut. Sebaliknya, ketika suatu aset dibuka jauh lebih rendah (a “celah bearish”), ini bisa menandakan tekanan jual yang kuat dan potensi penurunan lebih lanjut. Saya harus mengatakan, trading yang hanya berdasarkan celah bisa cukup berisiko.
Setelah celah bearish, pasar biasanya menunjukkan karakteristik tertentu:
Polanya mirip ( tetapi terbalik ) juga berlaku untuk celah bullish.
Setiap situasi itu unik, dan pasar dapat berperilaku secara tidak terduga. Saya telah menemukan bahwa mengandalkan celah saja tidak pernah cukup - Anda harus selalu menggunakan alat dan analisis tambahan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Dari pengalaman saya, pengambilan keputusan berdasarkan celah memerlukan kehati-hatian dan analisis pasar tambahan.
Pemberitahuan: Platform ini mengandung materi dan pendapat dari pihak ketiga. Bukan nasihat keuangan. Mungkin mengandung konten yang disponsori.