#美国经济不确定性 Melihat kembali ke masa lalu, fren-fren lama, gejolak di industri perbankan AS ini mengingatkan saya pada krisis keuangan tahun 2008. Saat itu, kebangkrutan Lehman Brothers memicu gejolak di pasar keuangan global. Kini, masalah pinjaman bermasalah di dua bank AS kembali memicu sentimen penghindaran risiko di pasar, nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang turun di bawah 150, kembali ke level awal bulan Oktober.
Gelombang keuangan yang bersifat periodik ini tampaknya selalu datang pada saat-saat yang paling tidak terduga. Mengingat kembali, sudah berapa kali kita mengalami naik turunnya pasar. Setiap krisis seperti sebuah ujian, menguji kecerdasan investasi dan kemampuan mental kita.
Sekarang terlihat, masalah di sektor perbankan ini mungkin akan menyebabkan kebijakan Federal Reserve beralih. Pasar telah mulai memperkirakan suku bunga akan turun menjadi sekitar 3%. Ekspektasi ini akan semakin meningkatkan permintaan untuk aset safe haven, yen dan franc mungkin akan terus menguat. Bagi kami yang telah mengalami banyak liku-liku sebagai investor lama, ini adalah saat yang perlu dihadapi dengan hati-hati.
Sejarah selalu luar biasa mirip. Pada krisis bank regional tahun 2023, dolar AS terhadap yen juga mengalami penurunan sekitar 800 poin. Jika situasi serupa terulang, Nilai Tukar mungkin akan turun mendekati 146. Ini mengingatkan kita, pada masa ketidakpastian yang meningkat, diversifikasi investasi dan pengendalian risiko menjadi sangat penting.
Mari kita tetap waspada dan mengawasi perkembangan situasi dengan dekat. Setelah melalui banyak siklus, kita tahu bahwa peluang dan risiko seringkali berjalan beriringan. Bertindak dengan hati-hati, baru bisa mengambil kesempatan di tengah gejolak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美国经济不确定性 Melihat kembali ke masa lalu, fren-fren lama, gejolak di industri perbankan AS ini mengingatkan saya pada krisis keuangan tahun 2008. Saat itu, kebangkrutan Lehman Brothers memicu gejolak di pasar keuangan global. Kini, masalah pinjaman bermasalah di dua bank AS kembali memicu sentimen penghindaran risiko di pasar, nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang turun di bawah 150, kembali ke level awal bulan Oktober.
Gelombang keuangan yang bersifat periodik ini tampaknya selalu datang pada saat-saat yang paling tidak terduga. Mengingat kembali, sudah berapa kali kita mengalami naik turunnya pasar. Setiap krisis seperti sebuah ujian, menguji kecerdasan investasi dan kemampuan mental kita.
Sekarang terlihat, masalah di sektor perbankan ini mungkin akan menyebabkan kebijakan Federal Reserve beralih. Pasar telah mulai memperkirakan suku bunga akan turun menjadi sekitar 3%. Ekspektasi ini akan semakin meningkatkan permintaan untuk aset safe haven, yen dan franc mungkin akan terus menguat. Bagi kami yang telah mengalami banyak liku-liku sebagai investor lama, ini adalah saat yang perlu dihadapi dengan hati-hati.
Sejarah selalu luar biasa mirip. Pada krisis bank regional tahun 2023, dolar AS terhadap yen juga mengalami penurunan sekitar 800 poin. Jika situasi serupa terulang, Nilai Tukar mungkin akan turun mendekati 146. Ini mengingatkan kita, pada masa ketidakpastian yang meningkat, diversifikasi investasi dan pengendalian risiko menjadi sangat penting.
Mari kita tetap waspada dan mengawasi perkembangan situasi dengan dekat. Setelah melalui banyak siklus, kita tahu bahwa peluang dan risiko seringkali berjalan beriringan. Bertindak dengan hati-hati, baru bisa mengambil kesempatan di tengah gejolak.