Peter Schiff, yang selama ini dikenal sebagai "Bapak Emas", baru-baru ini meluncurkan proyek Token Emas Blockchain miliknya, tindakan ini memicu diskusi luas di industri Aset Kripto. Investor yang pernah mengkritik Uang Digital berkali-kali ini, kini terjun langsung ke bidang Blockchain, tentunya merupakan perubahan yang menarik perhatian.
Proyek baru Shiff memungkinkan pengguna untuk langsung memiliki emas fisik melalui aplikasi seluler, yang dianggap sebagai langkah penting dalam pergeseran keuangan tradisional menuju teknologi Blockchain. Namun, langkah ini juga memicu beberapa keraguan dan kontroversi.
Mantan CEO Binance, Zhao Changpeng, menyatakan bahwa proyek 'Tokenisasi Emas' semacam ini pada dasarnya masih bergantung pada mekanisme kepercayaan terpusat, yang sulit untuk sepenuhnya menyelesaikan masalah transparansi. Dia percaya bahwa model ini bertentangan dengan prinsip desentralisasi dan mungkin masih ada risiko potensial.
Meskipun demikian, bergabungnya Schiff tidak diragukan lagi membawa kemungkinan baru untuk penerapan teknologi Blockchain di sektor keuangan tradisional. Tren ini juga tercermin dalam data pasar, koin emas lama PAX Gold (PAXG) baru-baru ini menunjukkan kinerja yang stabil, dengan harga sekitar 4.117 dolar AS, dan kapitalisasi pasar mencapai 1,36 miliar dolar AS, naik 9,34% dalam 30 hari.
Namun, tingkat aktivitas perdagangan PAXG relatif rendah, yang menunjukkan bahwa pasar masih berhati-hati terhadap koin emas yang ditokenisasi. Para investor tampaknya menunggu lebih banyak bukti untuk membuktikan keandalan dan keunggulan aset baru ini.
Perubahan Schiff dan penerimaan bertahap lembaga keuangan tradisional terhadap teknologi blockchain menandai bahwa aset digital sedang perlahan-lahan terintegrasi ke dalam sistem keuangan arus utama. Meskipun masalah seperti kepercayaan dan transparansi masih perlu diatasi, tampaknya penerapan teknologi blockchain di bidang keuangan telah menjadi tren yang tidak dapat diubah.
Perkembangan ini memberikan pemikiran baru untuk penggabungan keuangan tradisional dan teknologi baru, serta memberikan lebih banyak pilihan bagi para investor. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak raksasa keuangan tradisional yang terlibat dalam bidang Blockchain, mendorong teknologi ini untuk diterapkan dalam lebih banyak skenario.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
10
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BlindBoxVictim
· 10-26 03:55
Apa? Tidak mau punya wajah lagi?
Lihat AsliBalas0
OnlyOnMainnet
· 10-25 16:45
Sangat lucu, kapan bahkan penentang mulai memecahkan mangkuk?
Lihat AsliBalas0
NotGonnaMakeIt
· 10-23 20:27
Apa sih badut berbalik menjadi suckers
Lihat AsliBalas0
SurvivorshipBias
· 10-23 11:55
Sekali lagi, seseorang yang keras kepala justru terkena balik.
Peter Schiff, yang selama ini dikenal sebagai "Bapak Emas", baru-baru ini meluncurkan proyek Token Emas Blockchain miliknya, tindakan ini memicu diskusi luas di industri Aset Kripto. Investor yang pernah mengkritik Uang Digital berkali-kali ini, kini terjun langsung ke bidang Blockchain, tentunya merupakan perubahan yang menarik perhatian.
Proyek baru Shiff memungkinkan pengguna untuk langsung memiliki emas fisik melalui aplikasi seluler, yang dianggap sebagai langkah penting dalam pergeseran keuangan tradisional menuju teknologi Blockchain. Namun, langkah ini juga memicu beberapa keraguan dan kontroversi.
Mantan CEO Binance, Zhao Changpeng, menyatakan bahwa proyek 'Tokenisasi Emas' semacam ini pada dasarnya masih bergantung pada mekanisme kepercayaan terpusat, yang sulit untuk sepenuhnya menyelesaikan masalah transparansi. Dia percaya bahwa model ini bertentangan dengan prinsip desentralisasi dan mungkin masih ada risiko potensial.
Meskipun demikian, bergabungnya Schiff tidak diragukan lagi membawa kemungkinan baru untuk penerapan teknologi Blockchain di sektor keuangan tradisional. Tren ini juga tercermin dalam data pasar, koin emas lama PAX Gold (PAXG) baru-baru ini menunjukkan kinerja yang stabil, dengan harga sekitar 4.117 dolar AS, dan kapitalisasi pasar mencapai 1,36 miliar dolar AS, naik 9,34% dalam 30 hari.
Namun, tingkat aktivitas perdagangan PAXG relatif rendah, yang menunjukkan bahwa pasar masih berhati-hati terhadap koin emas yang ditokenisasi. Para investor tampaknya menunggu lebih banyak bukti untuk membuktikan keandalan dan keunggulan aset baru ini.
Perubahan Schiff dan penerimaan bertahap lembaga keuangan tradisional terhadap teknologi blockchain menandai bahwa aset digital sedang perlahan-lahan terintegrasi ke dalam sistem keuangan arus utama. Meskipun masalah seperti kepercayaan dan transparansi masih perlu diatasi, tampaknya penerapan teknologi blockchain di bidang keuangan telah menjadi tren yang tidak dapat diubah.
Perkembangan ini memberikan pemikiran baru untuk penggabungan keuangan tradisional dan teknologi baru, serta memberikan lebih banyak pilihan bagi para investor. Di masa depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak raksasa keuangan tradisional yang terlibat dalam bidang Blockchain, mendorong teknologi ini untuk diterapkan dalam lebih banyak skenario.