Dalam beberapa hari terakhir, kondisi makroekonomi telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan bagi para investor di saham dan cryptocurrency. Namun, panorama optimis ini tidak cukup untuk mencegah mereka yang terus mencari perlindungan di aset cadangan. Perilaku ini mempertahankan emas dalam tren kenaikan yang kuat.
Selama jam-jam sebelumnya, futures logam mulia sedikit mundur setelah mencapai puncak baru, tetapi pada hari Senin ini, emas kembali naik dan melewati $4.365 per ons, menurut data dari Google Finance. Gerakan ini mengonfirmasi bahwa optimisme di pasar keuangan tetap moderat.
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat tampaknya mereda menjelang harapan pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Donald Trump. Kesepakatan atau pemahaman yang mungkin terjadi antara keduanya dapat meningkatkan minat terhadap aset berisiko.
Di sisi lain, harapan akan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada 29 Oktober mendatang meningkatkan lingkungan untuk pasar saham dan cryptocurrency. Namun, faktor-faktor ini tidak menyebabkan penurunan yang signifikan dalam harga emas.
Mengapa harga emas tetap bullish?
Meskipun kondisi saat ini mendukung pertumbuhan saham, harga emas terus meningkat. Penjelasannya tampaknya terletak pada ketidakpastian fiskal yang dialami oleh Amerika Serikat.
Penutupan pemerintah federal telah berlangsung selama 20 hari berturut-turut hingga Senin ini, menjadikannya yang ketiga terpanjang dalam sejarah negara tersebut. Meskipun ada beberapa upaya negosiasi, Partai Demokrat dan Partai Republik tidak mencapai kesepakatan, yang mengikis kepercayaan investor terhadap stabilitas institusional AS.
Selain itu, tekanan dari Gedung Putih untuk menunjuk anggota Federal Reserve yang sejalan dengan posisi politik Presiden Trump memperburuk keraguan tentang independensi bank sentral. Sementara itu, permintaan global untuk emas terus meningkat: baik institusi maupun bank sentral telah meningkatkan cadangan mereka sejak 2023, melebihi 1.000 ton per tahun dan memproyeksikan puncak baru untuk 2025.
Kesimpulannya, harga emas tetap stabil dan tidak mungkin mengalami penurunan yang signifikan, bahkan jika pasar saham mengalami rally baru.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Harga emas naik pada hari Senin ini meskipun kondisi untuk saham membaik.
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi makroekonomi telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan bagi para investor di saham dan cryptocurrency. Namun, panorama optimis ini tidak cukup untuk mencegah mereka yang terus mencari perlindungan di aset cadangan. Perilaku ini mempertahankan emas dalam tren kenaikan yang kuat.
Selama jam-jam sebelumnya, futures logam mulia sedikit mundur setelah mencapai puncak baru, tetapi pada hari Senin ini, emas kembali naik dan melewati $4.365 per ons, menurut data dari Google Finance. Gerakan ini mengonfirmasi bahwa optimisme di pasar keuangan tetap moderat.
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat tampaknya mereda menjelang harapan pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Donald Trump. Kesepakatan atau pemahaman yang mungkin terjadi antara keduanya dapat meningkatkan minat terhadap aset berisiko.
Di sisi lain, harapan akan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada 29 Oktober mendatang meningkatkan lingkungan untuk pasar saham dan cryptocurrency. Namun, faktor-faktor ini tidak menyebabkan penurunan yang signifikan dalam harga emas.
Mengapa harga emas tetap bullish?
Meskipun kondisi saat ini mendukung pertumbuhan saham, harga emas terus meningkat. Penjelasannya tampaknya terletak pada ketidakpastian fiskal yang dialami oleh Amerika Serikat.
Penutupan pemerintah federal telah berlangsung selama 20 hari berturut-turut hingga Senin ini, menjadikannya yang ketiga terpanjang dalam sejarah negara tersebut. Meskipun ada beberapa upaya negosiasi, Partai Demokrat dan Partai Republik tidak mencapai kesepakatan, yang mengikis kepercayaan investor terhadap stabilitas institusional AS.
Selain itu, tekanan dari Gedung Putih untuk menunjuk anggota Federal Reserve yang sejalan dengan posisi politik Presiden Trump memperburuk keraguan tentang independensi bank sentral. Sementara itu, permintaan global untuk emas terus meningkat: baik institusi maupun bank sentral telah meningkatkan cadangan mereka sejak 2023, melebihi 1.000 ton per tahun dan memproyeksikan puncak baru untuk 2025.
Kesimpulannya, harga emas tetap stabil dan tidak mungkin mengalami penurunan yang signifikan, bahkan jika pasar saham mengalami rally baru.