Brexit adalah peristiwa fokus yang terus diperhatikan oleh pasar keuangan global. Meskipun negosiasi Brexit telah selesai, dampaknya terhadap ekonomi global dan pasar investasi masih berlanjut.
Alasan Utama Brexit
Tiga faktor kunci utama yang membuat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa adalah:
Masalah Ekonomi: Setelah krisis subprime 2008, krisis utang Eropa meledak, Inggris sebagai anggota inti Uni Eropa terpaksa membantu sekutu yang terjebak dalam utang, memicu keraguan domestik terhadap sistem ekonomi Uni Eropa.
Taruhan Politik: Cameron berjanji untuk mengadakan referendum Brexit jika terpilih kembali demi mendapatkan dukungan pemilih. Meskipun dia sendiri mendukung tetap di UE, hasil referendum mengejutkan, pihak yang pro-Brexit menang tipis.
Krisis Imigrasi: Sebagai faktor pemicu, banyak pengungsi memasuki Inggris yang mengisi kesempatan kerja, sumber daya pendidikan dan kesehatan, meningkatkan harga rumah, dan memicu ketidakpuasan masyarakat. Krisis pengungsi Eropa tahun 2015 menjadi jerami terakhir yang membuat “pro-Uni” merasa tertekan.
Titik Kunci Proses Brexit
Juni 2016: Referendum Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, 52% mendukung keluarnya.
Maret 2017: Inggris memulai Artikel 50, secara resmi memulai proses Brexit.
Juli 2019: Theresa May mengundurkan diri, Johnson menggantikan sebagai perdana menteri
31 Januari 2020: Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa dan memasuki periode transisi
31 Desember 2020: Akhir periode transisi
1 Januari 2021: Perjanjian Perdagangan Inggris-Uni Eropa resmi berlaku
Dampak Brexit terhadap Inggris
Brexit membawa beberapa dampak positif:
Dapat mengontrol kebijakan imigrasi secara mandiri, mengurangi masalah pengungsi
Tidak perlu membayar biaya keanggotaan yang tinggi ke Uni Eropa (menurut statistik sekitar 23 juta poundsterling per hari)
Mendapatkan otonomi politik dan ekonomi yang independen, dapat bebas menandatangani perjanjian perdagangan dengan negara lain
Tetapi pada saat yang sama juga membawa dampak negatif yang jelas:
Perdagangan dengan Uni Eropa terhambat, Uni Eropa selalu menjadi mitra perdagangan terbesar Inggris (menyumbang hampir 47% dari ekspor Inggris)
Dampak jangka pendek pada ekonomi Inggris, durasi pengaruh tergantung pada apakah Inggris dapat dengan cepat membangun hubungan perdagangan baru dengan negara lain.
Dampak pada Pasar Keuangan Global
Fluktuasi Pasar Saham:
Setelah Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada awal tahun 2020, saham sektor keuangan, manufaktur mobil, dan maskapai penerbangan Eropa terpengaruh.
Perusahaan perdagangan lintas batas menghadapi tantangan aturan baru
Pasar Valuta Asing Bergetar:
Nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS mengalami fluktuasi yang tajam
Awal tahun 2021, dengan tercapainya perjanjian perdagangan, poundsterling relatif stabil
Setelah peningkatan konflik Rusia-Ukraina pada tahun 2022, fluktuasi harga GBP/USD semakin meningkat
Proses Brexit berlangsung begitu lama, terutama karena adanya kontroversi pada perjanjian Brexit, perbedaan posisi partai politik di dalam negeri Inggris, serta masalah perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia yang sulit dipecahkan.
Baik “Brexit keras” maupun “Brexit lunak”, keduanya mewakili pilihan yang berbeda mengenai sejauh mana hubungan ekonomi dan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas pasar keuangan global dan keputusan investasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Brexit: Alasan, Proses, dan Dampak terhadap Pasar Keuangan
Brexit adalah peristiwa fokus yang terus diperhatikan oleh pasar keuangan global. Meskipun negosiasi Brexit telah selesai, dampaknya terhadap ekonomi global dan pasar investasi masih berlanjut.
Alasan Utama Brexit
Tiga faktor kunci utama yang membuat Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa adalah:
Masalah Ekonomi: Setelah krisis subprime 2008, krisis utang Eropa meledak, Inggris sebagai anggota inti Uni Eropa terpaksa membantu sekutu yang terjebak dalam utang, memicu keraguan domestik terhadap sistem ekonomi Uni Eropa.
Taruhan Politik: Cameron berjanji untuk mengadakan referendum Brexit jika terpilih kembali demi mendapatkan dukungan pemilih. Meskipun dia sendiri mendukung tetap di UE, hasil referendum mengejutkan, pihak yang pro-Brexit menang tipis.
Krisis Imigrasi: Sebagai faktor pemicu, banyak pengungsi memasuki Inggris yang mengisi kesempatan kerja, sumber daya pendidikan dan kesehatan, meningkatkan harga rumah, dan memicu ketidakpuasan masyarakat. Krisis pengungsi Eropa tahun 2015 menjadi jerami terakhir yang membuat “pro-Uni” merasa tertekan.
Titik Kunci Proses Brexit
Dampak Brexit terhadap Inggris
Brexit membawa beberapa dampak positif:
Tetapi pada saat yang sama juga membawa dampak negatif yang jelas:
Dampak pada Pasar Keuangan Global
Fluktuasi Pasar Saham:
Pasar Valuta Asing Bergetar:
Proses Brexit berlangsung begitu lama, terutama karena adanya kontroversi pada perjanjian Brexit, perbedaan posisi partai politik di dalam negeri Inggris, serta masalah perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia yang sulit dipecahkan.
Baik “Brexit keras” maupun “Brexit lunak”, keduanya mewakili pilihan yang berbeda mengenai sejauh mana hubungan ekonomi dan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas pasar keuangan global dan keputusan investasi.